Iklan

July 23, 2015, 18:14 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
PemerintahanPolitik

Gubernur : Aturan Merupakan Pedoman yang Wajib Ditaati Seluruh Warga

Jurnal,Manado – Aturan merupakan pedoman yang wajib ditaati oleh setiap warga. Jika taat aturan maka keamanan dan kenyamanan di Sulawesi Utara (Sulut), akan dirasakan oleh seluruh warga. Namun disayangkan Gubernur Sulut Sinyo Hari Sarundajang (SHS), diwilayah bumi nyiur melambai masih ada sekelompok orang  tertentu yang selalu memaksakan kehendak untuk mencapai tujuan tertentu meskipun melanggar kaidah yang terlah ditetapkan.
“Tidak ada larangan untuk melaksanakan pembangunan rumah ibadah baik itu masjid, gereja maupun tempat ibadah lainnya. Namun semua harus mengikuti mekanisme dan aturan yang berlaku. Jangan memaksakan kehendak dengan menteror bupati, walikota atau pemimpin agama untuk menyetujui rencana tersebut yang akhirnya berakibat keamanan terganggu dan imbasnya pada kita semua,”terangnya.
Ia mengingatkan kepada walikota dan bupati, kasus yang terjadi di daerah masing – masing yang bernuansa sarah, wajib dituntaskan.
“Kasus bitung dan kampung texas dibicarakan kembali, kenapa jadi runyam seperti itu, apa pokok permasalahannya dan apa yang salah sebenarnya. Kita harus mengikuti instrument hokum yang berlaku,sebab jika terjadi pembiaran, ini akan membahayakan. Kasus ini kita kembalikan ke daerah masing – masing. Pemerintah ajak ormas agama, masyarakat departemen agama dan yang terkait kemudian dibicarakan kembali sehingga mendapatkan solusi. Ingat musyawarah mufakat diatas segala – galanya,” kata Sarundajang. Sembari mencontohkan, disulut sudah sejak jaman dahulu terkenal dengan kerukunan dan toleransi. Warga yang melaksanakan lebaran, warga Kristen datangi dan mengunjugi untuk saling memaafkan. Pun sebaliknya, natalan warga muslim datangi saling memaafkan. Pembangunan tempat ibadah baik masjid maupun gereja, saling bantu, umat islam bawa krikil, pasir sement bagitu juga pembangunan gereja. Suasana ini harus terus dipertahankan dan terus diciptkan.
Untuk itu Sarundajang mengingatkan,  seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan LSM,  menjaga dan mempertahankan stabilitas yang menjadi perekat anak bangsa.
“Jangan membiarkan diri kita dipakai orang, dengan kepentingan kita sesaat melupakan fungsi kita sebagai  pemimpin. Setiap warga masyarakat mampu menahan diri jangan mudah terprovokasi dengan isu miring. Begitu juga dengan jajaran pemerintahan ditingkat kabupaten/ kota untuk dapat bekerjasama dengan pihak Kepolisian, TNI dan aparat keamanan lainnya, secara solid, sinergis saling koordinasi sehingga dapat menciptakan stabilitas keamanan,” kata Gubernur yang pernah mengamankan konflik Maluku.
Ia juga mengingatakan kepada para pendatang yang tinggal di sulut, agar menghormati kultur social dan  kearifan local di sulut. Dan wajib melaporkan diri di pemerintah untuk pendataan. Begitu juga pemerintah setempat, harus melakukan pengawasan, jika perlu lakukan ronda ditiap – tiap rumah.(man)