Iklan

August 22, 2015, 15:36 WIB
Last Updated 2015-10-13T22:36:43Z
Nasional

Kantor Penghubung Gorontalo di Makasar Gagas Program Integrasi Pariwisata

Jurnal,Gorontalo-Kantor Penghubung Gorontalo di Makassar menggagas program integrasi promosi pariwisata antara Gorontalo dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Gagasan tersebut dituangkan penandantanganan perjanjian kerjasama antara Plt. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo Hendrik Toy dengan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman, Sabtu (22/8).
Kerjasama tersebut terjalin berkat fasilitasi oleh Badan Kerjasama Pemerintah Regional se-Sulawesi (BKPRS) yang dihadiri oleh Ketua BKPRS yang juga menjabat Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Sekretaris Daerah Gorontalo Prof. Winarni Monoarfa, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto serta Kepala Penghubung Gorontalo di Makassar Arfan S. Jusuf.
Sekda Winarni Monoarfa atasnama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan, kerjasama ini penting artinya bagi Gorontalo sebagai daerah otonom yang relatif baru. Eksistensi Sulawesi Selatan sebagai salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia Timur diharapkan dapat berdampak bagi pariwisata Gorontalo. Kerjasama itu bertujuan untuk menjadikan Gorontalo sebagai destinasi pariwisata alternatif setelah Sulawesi Selatan melalui program program yang saling bersinergi.
“Dari segi destinasi wisata Sulsel sudah selangkah lebih maju. Setiap tahun turis mancanegara datang ke sini baik melalui udara maupun jalur laut dengan kapal pesiar. Faktor itu yang ingin kami manfaatkan dengan mengarahkan wisatawan di Sulsel ke Gorontalo sebagai destinasi lanjutan,” terang Sekda.
Agar kerjasama itu berjalan efektif, Sekda meminta Dishubparkominfo Gorontalo bisa menyediakan informasi yang cukup tentang destinasi wisata Gorontalo di Sulawesi Selatan. Faktor konektivitas program juga dipandang penting agar kerjasama kedua daerah berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Penghubung Gorontalo di Makassar Arfan S. Jusuf mengungkapkan, gagasan integritas promosi pariwisata tersebut merupakan bagian dari proyek perubahan dan inovasi untuk mendukung kemajuan daerah. Ia berpandangan, bahwa harusnya ada koneksi kegiatan kepariwisataan antara wisata Sulsel dan Gorontalo yang saling mendukung satu sama lain.
“Contohnya di Sulsel ini ada agenda tahunan “Lovely Desember” yang digelar sejak tanggal 27 Desember. Nah harusnya ada juga jualan pariwisata kita di Gorontalo yang dekat entah sebelum atau sesudah rangkaian itu. Jadi wisatawan mancanegara maupun domestik ibaratnya landing berwisata di Makassar dan takeoff dari Gorontalo atau sebaliknya,” terang Arfan.
Selain join promotion yang masih kurang, menurutnya masalah pariwisata Gorontalo juga diperhadapkan pada belum adanya kalender wisata tahunan yang tetap. Selain itu kesadaran wisata yang berbasis budaya lokal juga belum sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat.
Sebagai kantor penghubung Gorontalo di Makassar, pihaknya mengaku siap memfasilitasi dan membantu dinas terkait untuk integrasi pariwisata Gorontalo di Sulsel. Bentuknya berupa promosi luar ruang, media online maupun promosi formal lain dengan Dinas Pariwisata Sulsel.
Selain dihadiri oleh para pejabat se-Sulawesi, acara tersebut rupanya juga menarik minat Konsulat Swiss dan Konsulat Jepang di Makassar. Hadir pula asosiasi pelaku dan penggiat kepariwisataan se Sulawesi.(***)