Jurnal,Manado -Suasana pencabutan
nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut yang digelar di Sutanraja,
Minut tak semeriah lima tahun lalu.
Tak ada pendukung yang meramaikan
suasana, tak ada yel-yel yang bisa menyemangati para kandidat. Yang terlihat
hanya pasangan calon beberapa pengurus parpol dan undangan yang duduk dideretan
meja bagian depan. Selebihnya kosong. Hal ini membuat suasana lebih pencabutan
nomor urut terlihat 'sepi'. Informasi diperoleh, hal ini untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Keamanan di luar gedung juga sangat
ketat. Tak semua orang bisa masuk. Hanya undangan dan rombongan pasangan calon
saja yang diizinkan.
Meski begitu, kegiatan penting ini
tak kehilangan ruh demokrasi. Para calon tetap enjoy dan optimis nomor yang
diperoleh bisa membawa keberuntungan.
Prosesi pencabutan nomor dimulai
sekira pukul 10.30 Wita. Diawali dengan masuknya lima komisioner KPU Sulut yang
terdiri dari Ketua KPU Yessy Momongan, komisioner DR Ardiles Mewoh, Vivi George
Zulkifli Golonggom, Fachruddin Noh dan Sekretaris KPU Jona Oroh. Selanjutnya,
Ketua KPU Yessy Momongan membacakan keputusan pengundian nomor urut nomor
terhadap pasangan calon Gubernur Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang diusung
PDIP dan pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan yang diusung Demokrat-Gerindra.
“Pengundian pasangan calon sesuai amanat PKPU nomor 9 tahun 2015,”
jelasnya. Lanjutnya, nomor yang sudah diundi akan dipasang di APK, surat suara
dan akan diumumkan kepada masyarakat. “Nomor urut ini akan disosialisasikan
kepada masyarakat,” tukasnya.
Setelah itu komisioner DR Ardiles
Mewoh menjelaskan soal mekanisme pengundian yang dilakukan dua tahap. Tahap
pertama pencabutan urutan pengundian yang dilakukan calon wakil gubernur dan
tahap kedua adalah pengudian. Setelah diundi, pasangan calon Olly Dondokambey-Steven
Kandouw mendapat nomor urut satu dan pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan
mendapat nomor urut dua. Olly Dondokambey yang diberi kesempatan menyampaikan
pidato berjanji membawa Sulut yang lebih baik dan lebih hebat. “itulah
cita-cita kami,” ujarnya. Dia juga berterimakasih pada KPU, Bawaslu dan media
yang sudah berperan aktif dengan netral. “Mudah-mudahan pemilu di Sulut jadi
yang terbaik,” tambahnya.
Sementara, Maya dalam sambutannya
mengatakan, nomor yang diperoleh sudah dibawa sejak lahir. “Saya lahir
tanggal 2 April 1964,” akunya.
Maya juga berjanji menjadikan Sulut
lebih bersinar. Menariknya, nomor dua yang ducabut sudah diketahui. “Anak saya
sudah mimpi saya akan mendapat nomor dua,” pungkasnya.(bin)