Iklan

October 6, 2015, 15:03 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:34Z
Politik

Ekonomi Merosot, Lampu 'Mati Manyala'

Nababan : Pipa Boiler Bocor

Jurnal, Manado- Krisis listrik yang sering padam di Sulut jadi topik hangat di masyarakat. Pasalnya, disaat ekonomi merosot, masyarakat pun diperhadapkan dengan ketersediaan listrik. Hal ini menjadi perhatian anggota DPRD Sulut.
Seperti yang dikatakan Amir Liputo, Wakil Ketua Komisi 3 bagian Pembangunan. Menurutnya, kondisi alam saat ini memang menjadi pemicu kurangnya pasokan air sebagai pembangkit listrik. “Kan kemarau panjang, jadi debit air menurun. Itu juga yang menjadi ketersediaan listrik dibatasi. Namun demikian, patut diapresiasikan usaha dari PT PLN Suluttenggo yang terus melakukan perubahan dan berupaya agar kebutuhan listrik di masyarakat terpenuhi" tutur politisi PKS ini saat ditemui usai paripurna siang tadi, Selasa (6/10/2015).
Sementara, terkait pemadaman listrik General Manajer PLN Suluttenggo Baringin Nababan mengaku kepada wartawan, terjadinya krisis listrik di Sulawesi Utara, salah satu penyebabnya adalah PLTU Amurang sedang mengalami ganguan kebocoran pipa Boiler dan pipa condensator pada tanggal 30 September 2015 jam 01.20 wita. Pipa PLTU Amurang  yang mengalami kerusakan yaitu  unit 1 OFF sebesar 15 megawatt dan unit 2 OFF sebesar 18 megawatt pada tanggal 01 oktober 2015 jam 00.30 wita dan untuk perbaikan unit tersebut di butuhkan waktu 9 hari sehingga bisa beroperasi pada 8 Oktober 2015.
Meskipun ada mengalami kerusakan, tapi di PLTU Amurang adanya penambahan pembangkit tenaga uap tahap 3 dan 4. Dengan kapasitas 2x 30 megawatt sedang dalam pekerjaan pembangunan dan di perkirakan selesai Desember 2016.
Untuk unit 3 dan  4 diperkirakan selesai pada februari 2017 yang mesinnya dibeli dari kata  korea dan india. “Mudah-mudahan dengan adanya ketambahan mesin ini maka diharapkan akan memenuhi kebutuhan masyarakat Sulut,” tegas Nababan.(bin)