Nababan : Pipa Boiler Bocor
Jurnal, Manado- Krisis listrik yang sering padam
di Sulut jadi topik hangat di masyarakat. Pasalnya, disaat ekonomi merosot,
masyarakat pun diperhadapkan dengan ketersediaan listrik. Hal ini menjadi
perhatian anggota DPRD Sulut.
Seperti
yang dikatakan Amir Liputo, Wakil Ketua Komisi 3 bagian Pembangunan.
Menurutnya, kondisi alam saat ini memang menjadi pemicu kurangnya pasokan air
sebagai pembangkit listrik. “Kan kemarau panjang, jadi debit air menurun. Itu
juga yang menjadi ketersediaan listrik dibatasi. Namun demikian, patut
diapresiasikan usaha dari PT PLN Suluttenggo yang terus melakukan perubahan dan
berupaya agar kebutuhan listrik di masyarakat terpenuhi" tutur politisi
PKS ini saat ditemui usai paripurna siang tadi, Selasa (6/10/2015).
Sementara,
terkait pemadaman listrik General Manajer PLN Suluttenggo Baringin Nababan
mengaku kepada wartawan, terjadinya krisis listrik di Sulawesi Utara, salah
satu penyebabnya adalah PLTU Amurang sedang mengalami ganguan kebocoran pipa
Boiler dan pipa condensator pada tanggal 30 September 2015 jam 01.20
wita. Pipa PLTU Amurang yang mengalami kerusakan
yaitu unit 1 OFF sebesar 15 megawatt dan unit 2 OFF sebesar 18
megawatt pada tanggal 01 oktober 2015 jam 00.30 wita dan untuk perbaikan
unit tersebut di butuhkan waktu 9 hari sehingga bisa beroperasi pada
8 Oktober 2015.
Meskipun
ada mengalami kerusakan, tapi di PLTU Amurang adanya penambahan pembangkit
tenaga uap tahap 3 dan 4. Dengan kapasitas 2x 30 megawatt sedang dalam
pekerjaan pembangunan dan di perkirakan selesai Desember 2016.
Untuk
unit 3 dan 4 diperkirakan selesai pada februari 2017 yang mesinnya
dibeli dari kata korea dan india. “Mudah-mudahan dengan adanya
ketambahan mesin ini maka diharapkan akan memenuhi kebutuhan masyarakat
Sulut,” tegas Nababan.(bin)