Iklan

October 11, 2015, 09:51 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Kapolda Diminta Berantas Oknum Polisi Yang Jadi Calo

Jurnal,Mando – Ternyata hingga saat masih banyak calo berkeliaran di kantor Samsat Manado. Lebih parah lagi, para calo diduga oknum polisi.
Terbukti, Jumat (09/10/2015) pekan lalu, wajib pajak kembali mengeluhkan terkait kinerja oknum Polisi yang diduga menawari jasanya untuk mempercepat proses penyelesaian notice pajak. Tak tanggung-tanggung, oknum polisi tersebut mematok harga hingga ratusan ribu rupiah, padahal jika mengurus langsung oleh wajib pajak, biaya yang dikenakkan tak lebih dari Rp 150 ribu.
Seperti yang dialami Marsel Kesek, warga Wanea Manado. Saat mengurus pajak, dirinya ditawari jasa oleh oknum Polisi saat berada di loket.
Ketika ditanya biaya yang akan dikeluarkan wajib pajak, Polisi itu mematok dengan harga Rp 230 ribu.
“Saya diminta 230 ribu rupiah dalam mengurus pajak. Namun karena saya keberatan dan tak mau memakai jasa itu, Polisi itupun  akhirnya menyuruh saya mengurus sendiri dengan memberikan saya nomor antri,” cerita Marsel sembari mengaku kesal, dengan mengikuti prosedur yang ada, dirinya harus mengorbankan waktu hingga 5 jam.
“Memang susah kalau mengurus pajak sendiri, harus menunggu dari jam 11 siang sampai jam 4 sore, baru selesai administrasinya. Namun saya senang, saya membayar pajak di Bank langsung dengan harga 150 ribu. Coba kalau menerima tawaran pak Polisi itu, pasti saya rugi,” ungkapnya sembari berharap pimpinan Polisi yang bertanggungjawab di Samsat Manado untuk jangan membiarkan anak buahnya menjadi Calo.
Kepala UPTD Samsat Manado, Ocvy Leke ketika dikonfirmasi terkait insiden itu mengimbau agar para wajib pajak mengikuti prosedur yang ada.
“Wajib pajak hanya membayar di Bank yang tersedia, tidak boleh lewat oknum – oknum tertentu,” harap Leke.
Sementara itu, Kepala Seksi Penetapan Iptu Andre Kilapong kepada wartawan menegaskan, pihak kepolisian tidak memperkenankan ada oknum Calo yang berkeliaran di Samsat Manado. 
“Kami mengimbau kepada para wajib pajak untuk membayar di Bank, tidak boleh lewat oknum polisi yang ada di Samsat,” imbaunya.
Berbeda sikap yang ditunjukkan Kepala Seksi STNK Samsat Manado Kompol Deni. Ketika hendak dikonfirmasi wartawan Jumat pekan lalu, Kompol Deni yang baru saja selesai mengikuti Sholat Jumat, malah membentak wartawan. Bahkan sikap tak bersahabat ditunjukkan oleh lelaki asal pulau Jawa itu.
“Kalau mau konfirmasi harus ke Dirlantas dulu,” ujar Kompol Deni dengan wajah kusam sambil memarahi wartawan.
Sontak saja, sikap oknum Polisi yang seharusnya sebagai pengayom masyarakat itu akhirnya mendapat kritikan dari warga Manado.
“Polisi itu seharusnya menjadi mitra kerja yang baik dengan wartawan bukan malah menunjukkan sikap tak bersahabat. Kami memohon kepada Kapolda Sulut agar mempertimbangkan kembali posisi oknum Kepala Seksi STNK di Samsat Manado. Carilah orang yang tepat untuk posisi strategis tersebut. Jika dipertahankan, bisa saja ada pepatah Nila setitik merusak Susu sebelenga,” harap Harold Rarumangkay dan Andre Waseng warga Manado.(tim)