Jurnal,Ratahan-
Musim Panas yang melanda di sejumlah daerah mulai berdampak pada usaha
pertanian di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Dari hasil data yang diperoleh Balai Penyuluhan Pertanian, peternakan dan Kehutanan (BP3K) di masing-masing Kecamatan ada sebanyak 11 hektare sawah yang masuk dalam program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) telah dilanda kekeringan.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mitra Ir Elly Sangian mengungkapkan daerah yang dilanda kekeringan akan diupayakan sumur Bor."Kami akan mengambil beberapa langkah yang diperlukan berdasarkan hasil monitoring langsung di lapangan tersebut, termasuk dengan kemungkinan menggunakan sumur bor untuk mengatasi kekeringan,"ujarnya.
.
Sangian menambahkan bahwa untuk tanaman padi sawah yang ada di Kecamatan lainnya masih aman, karena mendapatkan pengairan dari saluran irigasi.“kekeringan ini hanya sebagian kecil, karena luas tanam padi sawah dalam program GPPTT totalnya mencapai 1.500 hektare, dan hanya 11 hektare saja yang dilanda kekeringan atau hanya 0,6 persen saja,” jelasnya.(hak)
Dari hasil data yang diperoleh Balai Penyuluhan Pertanian, peternakan dan Kehutanan (BP3K) di masing-masing Kecamatan ada sebanyak 11 hektare sawah yang masuk dalam program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) telah dilanda kekeringan.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mitra Ir Elly Sangian mengungkapkan daerah yang dilanda kekeringan akan diupayakan sumur Bor."Kami akan mengambil beberapa langkah yang diperlukan berdasarkan hasil monitoring langsung di lapangan tersebut, termasuk dengan kemungkinan menggunakan sumur bor untuk mengatasi kekeringan,"ujarnya.
.
Sangian menambahkan bahwa untuk tanaman padi sawah yang ada di Kecamatan lainnya masih aman, karena mendapatkan pengairan dari saluran irigasi.“kekeringan ini hanya sebagian kecil, karena luas tanam padi sawah dalam program GPPTT totalnya mencapai 1.500 hektare, dan hanya 11 hektare saja yang dilanda kekeringan atau hanya 0,6 persen saja,” jelasnya.(hak)