Iklan

October 19, 2015, 06:42 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:58:34Z
Mitra

Pohon Cengkih Mitra Mati Kekeringan


Jurnal,Ratahan – Musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), berdampak pada kerusakan jutaan pohon cengkih yang mati kekeringan akibat panas berkepanjangan dan kebakaran lahan.

Tanaman Cengkih di areal perkebunan wilayah Kecamatan Tombatu Timur  yang tampak telah kering dan mati akibat kemarau dan hanguterbakar.

Menurut pengakuan para Petani, kemarau yang telah berlangsung hampir lima bulan ini, membuat ratusan ribu pohon cengkih mulai dari pohon cengkih yang baru berumur setahun lebih hingga yang sudah belasana tahun mati kekeringan.“Kemarau panjang ini penyebab mudah terbakar, namun juga tidak sedikit yang mati disebabkan kekeringan akibat belum kunjung hujan,” ujar Berti Panekenan Petani asal Desa Esandom Dua.

Ari Komansilan mengatakan saat ini dilakukan penyiraman agar tanaman cengkih tidak akan mati semua, secara manual, setiap dua kali sehari yakni pada pagi hari dan sore hari.“Kami tentu hanya bisa berusaha agar  berdoa dan memohon kepada Tuhan  yang sumber kehidupan, agar menurunkan hujan, sehingga tanaman yang menjadi andalan menunjang ekonomi dan kesejahteraan tidak akan hangus atau mati karena musim kemarau, “ ujarnya.

Untuk itu kedua petani asal Tombatu Timur berharap Pemerintah dapat membantu mencari solusi dalam menangulangi dalam upaya penyelamatan tanaman cengkih.''Pemerintah harus turun tangan,sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah dapat menangulangi bencana ini dan sudah barang tentu dapat mencegah akan lebih banyak tanaman yang akan mati," pungkas keduanya.

Panekenan dan Komansilan berharap pemerintah juga dapat memberikan bibit dan pupuk pada masa tanam kepada seluruh Petani, yang tanaman Cengkih,  Kelapa serta tanaman lainnya hangus bahkan mati akibat kemarau dan kebakaran lahan tersebut bisa kembali di optimalkan."Kami sangat berharap pemerintah dapat memprogramkan bantuan bibit dan pupuk untuk masa tanam nantinya." Tutupnya.(haka)