Iklan

October 11, 2015, 18:04 WIB
Last Updated 2015-10-12T01:04:50Z
Nasional

Wagub Berikan Materi Kuliah Umum di UNG

Jurnal,Gorontalo- Wakil Gubernur Gorontalo DR. Drs. H. Idris Rahim, MM., memberikan materi kuliah umum pada Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), yang sekaligus dirangkaikan dengan peresmian sekretariat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), serta sosialisasi HIV/Aids dan donor darah.

Kegiatan tersebut digelar di ruang sidang rektorat UNG, Rabu (30/09/2015), dan dihadiri oleh Rektor UNG Syamsu Qamar Badu, Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG, Ketua Harian Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Gorontalo, H. Umar Hatibi, Sekretaris KPA Provinsi Gorontalo DR. Irwan, serta para dosen dan mahasiswa.

Sesuai tema yang diangkat yakni optimalisasi peran perguruan tinggi dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo, Idris mengemukakan, bahwa hal itu sejalan dan sangat mendukung upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam membangun sumber daya manusia Gorontalo yang sehat dan berkualitas.

“Pemprov Gorontalo dalam RPJMD 2012-2017 telah menetapkan bahwa salah satu program unggulan yakni sektor kesehatan, disamping sektor pendidikan, infrastruktur dan pembangungan ekonomi kerakyatan,” kata Idris.

Keberpihakan pemerintah terhadap kesehatan ditunjukkan dengan alokasi anggaran APBD dan APBN minimal 10 sampai 15 persen. Selain itu pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan sarana prasarana kesehatan, seperti pembangunan Puskesmas dan rumah sakit, peningkatan peralatan kesehatan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. “Semua itu kita lakukan karena kita menginginkan masyarakat Gorontalo tidak sakit, dan jika pun sakit, mereka mudah memperoleh pelayanan kesehatan,” terang Wagub.

Lebih lanjut Idris mengatakan, olahraga dan kesehatan saling berkaitan satu sama lainnya. Oleh karena itu melalui Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG, Idris berharap, mampu mendorong masyarakat Gorontalo menjaga kesehatannya dengan secara rutin dan teratur berolahraga. “Olahraga itu harusnya menjadi budaya, jangan hanya tergantung pejabat. Kita cenderung nanti diperintahkan pejabat, baru itu berolahraga. Ini menjadi tantangan bagi Fakultas Olahraga dan Kesehatan, karena pada dasarnya tujuan fakultas ini tidak melulu hanya untuk memperoleh ilmu tentang olahraga dan kesehatan, tetapi bagaimana ilmu itu bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Idris.(luq)