Iklan

November 10, 2015, 14:40 WIB
Last Updated 2015-11-10T22:40:23Z
DPRD Manado

Pengemis Anak - Anak Berkeliaran di Pusat Kota

Kloer : Saya Sering Melihat Mereka Sudah Menunggu Disamping Kasir Supermarket


Jurnal,Manado - Fenomena meningkatnya pengemis anak-anak di sejumlah pertokoan elit menjadi tanda tanya sejumlah pihak. Apalagi, sebagian besar mereka, masih di bawah umur, atau belum pada usia layak kerja.

Hal ini pun dipertanyakan anggota DPRD Kota Manado Mona Claudya Kloer. Kloer berpendapat, semestinya anak-anak tersebut belum layak dipekerjakan, apalagi sebagai pengemis.
Dirinya mengakui, memang cukup memiriskan bila menyentil soal fenomena tersebut sekarang ini. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, fenomena tersebut belum nampak.

"Saya sering melihat, mereka sudah menunggu di samping kasir supermarket. Menunggu uang kembalian yang diserahkan kasir kepada pembeli, lalu diminta," ungkap Kloer.

Kloer juga mengaku, sempat bertanya kepada salah seorang anak usai memberikan uang sebesar dua ribu rupiah. Akan tetapi jawaban anak tersebut justru mengherankan politisi Partai Gerindra ini.

"Saya bertanya, "Kiapa ngana nyanda blajar di rumah dang? Kan besok sekolah. Itu ade cuma ada jawab, "kita suka kwa." Singkat skali depe jawaban mar ada depe kurang. Kurang sopan santun. Masa anak sekecil itu bisa berperilaku demikian," ungkapnya.

Kloer mencurigai, fakta meningkatnya pengemis anak-anak di bawah umur, memiliki aktor belakang layar. Karena selain jawaban yang dilontarkan mereka, hampir semua sama persis, jam-jam di mana mereka muncul, pun sama persis.

"Seperti terstruktur. Diibaratkan, bagai sebuah organisasi. Ini perlu diselidiki. Mereka adalah generasi penerus perjuangan Kota Manado. Masa depan mereka tak boleh direnggut dengan cara yang tidak layak seperti ini," ungkap Kloer

Dirunya pun menyesali, fenomena ini ternyata kurang gesit disikapi pemerintah. Justru pihak yang ternyata lebih gesit mengungkapkan keprihatinannya terkait fenomena ini, datang dari kalangan mahasiswa.

"Ada beberapa teman mahasiswa yang telah membuat film dokumenter tentang fakta pengemis anak-anak. Mereka bahkan sementara melakukan investigasi sebagai bentuk keprihatinan mereka. Dari satu sisi saya sangat bangga karena masih ada generasi muda yang peduli pada masalah sosial seperti fenomena ini, tapi di sisi lain, saya cukup prihatin karena pemerintah kita terkesan kurang gesit menseriusi hal ini," keluhnya.

Karena itu, Kloer berharap, peristiwa ini, harus menjadi catatan kritis bagi pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi fenomena.(luq)