Iklan

February 18, 2016, 05:36 WIB
Last Updated 2016-03-07T13:36:27Z
Advetorial

Angouw Resmi Gantikan Kandouw

Andrei Angouw akhirnya resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Sulut disisa periode 2014-2019 menggantikan posisi Steven Kandouw yang telah menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara.


Andrei Angouw yang awalnya menjabat sebagai Ketua Komisi III membidangi Pembangunan dan Perijinan dilantik Selasa(16/2) oleh Pengadilan Tinggi Manado dalam rapat Paripurna Istimewa.

Sebelum dilakukan pelantikan rapat paripurna istimewa dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Stevanus Vreeke Runtu. Nanti sesudah pelantikan barulah penyerahan palu diserahkan Angouw memimpin jalannya Paripurna.

Para Istri Ketua DPRD, Gubernur dan Wakil Gubetnur serta Rektor Unsrat dan mantan Wakil Ketua Dewan Sus Sualang Pangemanan ikut hadir dalam paripurna istimewa.
Para Istri Ketua DPRD, Gubernur dan Wakil Gubetnur serta Rektor Unsrat dan mantan Wakil Ketua Dewan Sus Sualang Pangemanan ikut hadir dalam paripurna istimewa.
Ikut hadir dalam Paripurna tersebut Dirjen Otonomi Daerah (Otda) mewakili Menteri Dalam Negeri Soni Sumarsono, Forkompimda, mantan Gubernur Sinyo H Sarundajang, anggota DPR RI, Djendri Keintjem, Rektor Unsrat Ellen Kumaat, seluruh anggota DPRD Sulut dan pejabat Pemprov Sulut.


Andrei Angouw dalam rapat Paripurna kemarin menyampaikan terima kasih kepada partainya. Yang mempercayakan dirinya terpilih sebagai Ketua Dewan.

“Saya juga memberikan terima kasih kepada istriku, orang tua dan keluargaku yang ikut serta mendukung pekerjaanku sehingga terpilih sebagai Ketua Dewan,” tutur Angouw.


Sementara itu, Sumarsono mewakili Menteri Dalam Negeri merasa banģga atas dilantiknya Andrei Angouw yang beragama Konghuchu.

“Saya merasa bahagia karena ini baru pertama kali saya temukan di Indonesia Ketua DPRD Dewannya beragama Konghuchu. Ini membuktikan keanekaragaman masyarakat Sulawesi Utara berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika terus terjaga,” ungkap Sumarsono sembari mengakui dilantiknya Andrei Angouw yang beragama Konghuchu merupakan kehebatan Sulawesi Utara.

“Inilah Sulut Hebat. Ini akan menjadi contoh tamansari Indonesia yang beraneka ragam tapi kita tetap satu,” aku Sumarsono.(adv)