Iklan

June 21, 2016, 12:47 WIB
Last Updated 2016-06-21T19:56:04Z
Utama

Data Korban di Kepulauan Sangihe



Saat terjadi tanah longsor dan banjir.(ist)

Jurnal,Manado – Selasa, 21 Juni 2016 Pukul. 05:30 WITA, warga Sulawesi Utara (Sulut) khususnya di darah kepulauan Sangihe digegerkan dengan berita bencana. Pasalnya hujan deras, gelombang pasang dan Struktur tanah yang labil di daerah perbukitan, 


mengakibatkan tanah longsor dan banjir yang membawa dampak buruk bagi warga dan kerugian material. 4 orang tertimbun tanh longsor, 200 warga terisolir akibat longsor di kec. Tahuna. Dengan kerugian materil yaitu 40 unit rumah rusak dan beberapa wilayah terdapat titik longsor .


Inilah data yang berhasil dirangkum.
1. Kelurahan Apengsembeka Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe banjir dan tanah longsor mengakibatkan 6 rumah rusak berat, 2 orang meninggal dunia atas nama Rilna Akumanis (66) Agama Kristen, IRT dan Moe Gagaube (46), Kristen, Tani.

2. Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur Kabapaten Kepulauan Sangihe terjadi tanah longsor mengakibatkan 3 rumah rusak berat, 1 orang tertimbun longsor atas nama Leni Malangsiang (45), Kristen, IRT.

3. Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna terjadi tanah longsor menutupi badan jalan raya.

4. Kelurahan Kolongan Beha Kecamatan Tahuna Barat terjadi banjir dan tanah longsor mengakibatkan 9 rumah rusak berat.

5. Jalan Poros Tahuna -  Manganitu - Tamako di beberapa titik tepatnya di ruas jalan Desa Kauhis, Desa Bahoi, Desa Paghulu, Desa Towoali Kecamatan  Manganitu serta Desa Lesa Kec. Tahuna Timur terjadi longsor dan pohon tumbang yang menutupi badan jalan raya.

6. Desa Lobbo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud terjadi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang laut mencapai 2 meter mengakibatkan 1 perahu pajeko dan 2 perahu pambut rusak berat.

7. Di Kepulauan Marore masih terjadi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang laut mencapai 3 meter mengakibatkan dermaga kapal tidak bisa sandar di dermaga Pelabuhan Marore.
Hingga saat ini pihak BPBD dibantu TNI – POLRI, SAR, Dinkes, Dinsos, Dinas PU, Relawan dan masyarakat setempat masih melakukan pendataan, mendirikan Posko Tanggap Darurat di Setiap Kecamatan dan mendirikan dapur umum.
Bupati Kab. Kepulauan Sangihe memimpin langsung proses penanganan darurat.
Sumber BPBD Sangihe.(man)