Iklan

June 29, 2016, 18:26 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
Politik

Diduga Tidak Transparan. Sejumlah Legislator Protes Pembahasan Anggaran 'Setengah Kamar'


Suasana rapat

Jurnal, Manado- Banyak hal menarik terungkap saat Bimtek DPRD Sulut. Salah satunya adanya dugaan deal-deal yang tidak diketahui anggota dewan lain. Seperti yang ditanyakan James Karinda, salah satu peserta bimbingan teknis (Bimtek) yang diselenggarakan DPRD Sulut dan UNAS.

Menurutnya, sejak tanggal 27 hingga 30 Juni 2016, pembahasan soal anggaran dengan TAPD sedang berlangsung, sering terjadi pertemuan antara Pimpinan Dewan dengan TAPD yang diistilahkan ‘setengah kamar’.

"Sementara dibahas di banggar, TAPD bertemu dengan pimpinan dewan. Ya, istilahnya setengah kamar. Kami tidak tahu apa yang dibicarakan," ujar Karinda.

Senada juga diungkapkan Rita Lamusu bahwa komisi tidak pernah tahu hasil pembahasan yang dilakukan antara Banggar dan TAPD.

"Alhasil, apa yang sudah dibahas di komisi untuk ditindaklanjuti di banggar tidak sesuai. Jadi, kami mohon agar komisi pun tahu hasilnya seperti apa," ujar Lamusu.

Sedangkan Nur Hayati pembawa materi di bimtek dari Kemendagri mengatakan, "Pelanggaran itu kan antara bapak dan ibu, karena pimpinan itu representasi dari bapak ibu. Kalau melakukan rencana pejabat dan kami mewajibkan persetujuan dewan, kami selalu menanyakan mana notulen rapat," jelas yang sering disapa ibu Nunung ini, sembari menambahkan bila hal itu adalah bersifat internal.(bin)