Suasana rapat |
Jurnal, Manado- Banyak hal menarik terungkap saat Bimtek
DPRD Sulut. Salah satunya adanya dugaan deal-deal yang tidak diketahui anggota
dewan lain. Seperti yang ditanyakan James Karinda, salah satu peserta bimbingan
teknis (Bimtek) yang diselenggarakan DPRD Sulut dan UNAS.
Menurutnya,
sejak tanggal 27 hingga 30 Juni 2016, pembahasan soal anggaran dengan TAPD
sedang berlangsung, sering terjadi pertemuan antara Pimpinan Dewan dengan TAPD
yang diistilahkan ‘setengah kamar’.
"Sementara
dibahas di banggar, TAPD bertemu dengan pimpinan dewan. Ya, istilahnya setengah
kamar. Kami tidak tahu apa yang dibicarakan," ujar Karinda.
Senada juga
diungkapkan Rita Lamusu bahwa komisi tidak pernah tahu hasil pembahasan yang
dilakukan antara Banggar dan TAPD.
"Alhasil,
apa yang sudah dibahas di komisi untuk ditindaklanjuti di banggar tidak sesuai.
Jadi, kami mohon agar komisi pun tahu hasilnya seperti apa," ujar Lamusu.
Sedangkan
Nur Hayati pembawa materi di bimtek dari Kemendagri mengatakan, "Pelanggaran
itu kan antara bapak dan ibu, karena pimpinan itu representasi dari bapak ibu.
Kalau melakukan rencana pejabat dan kami mewajibkan persetujuan dewan, kami
selalu menanyakan mana notulen rapat," jelas yang sering disapa ibu Nunung
ini, sembari menambahkan bila hal itu adalah bersifat internal.(bin)