Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat mempresentasikan kondisi Sulut terkait kemaritiman |
Jurnal,Manado - Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE,
secara lugas dan gamblang mempresentasikan kondisi Permasalahan serta Rekomendasi
Provinsi Sulut terkait tol laut sebagai poros maritime dunia, pada pertemuan
dengan Kementerian Sekretaris Negara,
melalui Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang di Ketuai Prof Dr Sri
Adiningsih, bertajuk " Menuju Poros Maritim : Kebijakan dan
Implementasi" guna membedah Program Nasional terwujudnya Tol Laut menuju
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, di Kantor Sekretariat Dewan Pertimbangan
Presiden, Jalan Veteran III Kementerian Setneg RI, Jakarta-Pusat, Jumat (17/06/2016).
Susana rapat pembahasan tol laut |
Menurutnya, Provinsi
Sulut dalam mendukung Poros Maritim, secara Geografis akan meningkatkan daya
saing Ekonomi, mendorong peran Ekspor ke Negara Asia-Pasifik, dengan menjadikan
Bitung sebagai New Gateway of Indonesia in Asia Pasific. Karna ditunjang
dengan faktor Jarak dan Lama Tempuh yang lebih cepat, dibandingkan dengan jarak
tempuh dari Jakarta, Surabaya via Singapura ke beberapa Negara Asia Timur dan
Pasific.
beberapa
Kendala dan Permasalahan serius diantaranya, International Hub Port
Bitung (IHP) yang ditetapkan lewat Perpres No 26/2012, pada
tataran Implementasi, hingga saat ini belum di dukung oleh percepatan sarana,
prasarana untuk pelayanan Pelabuhan pada kegiatan Ekspor Impor serta kebijakan
dari sektor2 terkait semisal, Peningkatan status Kantor Bea dan Cukai, maupun
Kantor Imigrasi. Di Sektor
Perikanan dan Kelautan terjadi Inkonsistensi kebijakan dari Pemerintah
Pusat, dimana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang telah
menetapkan Bitung sebagai Kota Tuna Dunia, namun di lain sisi ada
kebijakan Moratorium dan Transhipment yang membatasi Penangkapan Ikan. Hal ini
mengakibatkan
Pemeparan Gubernur diberikan aplaus oleh peserta yang hadir |
penurunan produksi Perikanan Tangkap sebesar 61.82 %, dimana
pada Tahun 2014 = 22.950 ton. Sedangkan pada tahun 2015, menjadi 8.762.5
ton. Sehingga berdampak besar pada Industri Penangkapan dan Pengelolaan
Hasil Perikanan, terjadi PHK tenaga kerja secara besar2an ( Thn 2014 : 12.471
orang. Thn 2015 : 6.358 orang ) termasuk supply bahan baku sangat
berkurang.
“kiranya kontribusi Sulut pada perwujudan Tri Sakti dan Nawacita melalui Tol Laut dan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, guna merealisasikan Tujuan Nasional dalam membangun Masyarakat Indonesia Hebat dan Sulut Hebat, dapat terealisasi Matahari Terbit dari Timur, demikian juga Pembangunan Indonesia, harusnya di mulai dari Timur, jadi Kita jangan Melawan Kodrat Alam" Tutup Gubernur Olly Dondokambey yang disambut applaus peserta.(man)