Kepala UPTD Bapelkes Flora Krisen |
Jurnal,Manado – Menunjang program OD –SK, Unit Pelaksana
Teknis Daera (UPTD) Balai Pelaksana Kesehatan (Bapelkes) Prov Sulut terus
menggenjot rencana kerja dari UPTD yang disesuaikan dengan tugas pokok
(Tupoksi) dari UPTD sendiri.
Seperti
dikatakan Kepala UPTD Bapelkes Flora Krisen ketika ditemui di ruang kerjanya,
Selasa (6/09/2016).
“Hingga
bulan Agustus tujuh program telah selesai dilaksanakan yaitu pelatihan
Surveilens dalam mendukung advokasi kesehatan,
Promosi kesehatan bagi kader, ketiga Sanitasi Makan minum bagi
penyelenggara makanan di Rumah Sakit, kemudian
BPKJH untuk pelaksana kesehatan jamaah haji, terus jabatan fungsional
Sanitarian terampil, kerja sama dengan organisasi, Jabatan Fungsional Bidan Ahli
sebanyak 2 angkatan, dan Jabatan
fungsional nutrisionis ahli yang telah kami laksanakan," terang Krisen.
Meski
demikian Krisen mengakui terkait dengan pemotongan anggaan sekira 500juta, ada
beberapa program yang harus ditunda yaitu rencana pelatihan tambahan bagi kader masyarakat. Menurutnya, dari
anggaran yang ada sekira Rp. 2,5 Miliar, kemudian dipangkas menjadi Rp. 2
Miliar.
“Dari Rp. 2
Miliar itu, Bapelkes harus membayar gaji Tenaga Harian Lepas (THL) 20 orang
sekira 500juta lebih, listrik dan perawatan gedung. Dengan anggaran yang minim
kami terus berusaha semaksimal mungkin memanfaatkannya,”kata Kriseen. Ssembari mengatakan,
ampai saat ini kami sudah tidak ada kegiatan satupun di setiap Kabupaten/Kota,
Lembur pegawai juga sudah tidak ada, karena anggaran TKD sudah terpotong di
dana APBD.
Sementara
untuk capaian target yang dibebankan oleh UPTD telah terpenuhi bahkan melampui
dari target.
“Kami
ditargetkan sebesar Rp. 300jt untuk PAD, hingga bulan agustus capaianya sudah
130 persen. Dan sekarang ini, Bapelkes hanya melaksanakan kegiatan penyewaan
ruangan dan penginapan. Itupun tidak bebankan jika SKPD Provinsi yang akan
melaksanakan kegiatan. sementara kegiatan pelatihan, dipending dulu. ada skala prioritas, dan itu genjot PAD,"pungkasnya. (man)