Anggota DPR RI Jendrie Keinjtem |
Jurnal, Manado - Petani cengkih Sulawesi Utara (Sulut) nampaknya
belum bisa bernapas lega. Pasalnya harga cengkih yang terus merosot disaat
panen raya ternyata disebabkan karena adanya import cengkih secara
besar-besaran dan mendapat dukungan dari pemerintah pusat, hal ini ungkapkan
Djenrie Keintjem anggota DPR-RI, Minggu (25/09/2016).
"Waktu
itu saya protes terkait surat keputusan yang dikeluarkan oleh menteri
Perdagangan Thomas Lembong, dimana memperbolehkan import cengkih. Saat ini
sudah 40.000 ton cengkih import yang masuk,"beber mantan legislator Sulut
ini usai menghadiri Paripurna Hut Provinsi Sulut ke-52
Ia juga
menyayangkan sikap pemerintah yang hingga saat ini tidak memberikan
perlindungan terhadap hasil tani cengkih.
"Saya
sudah sampaikan hal ini di forum, dihadapan menteri perekonomian dan BAPENAS,
agar surat keputusan yang dikeluarkan Lembong untuk dihentikan. Apalagi cengkih
ini bukan barang strategis nasional, coba dilindungi seperti tembakau agar
pemerintah tidak membiarkan harga cengkih menjadi permainan pasar,"tukasnya
Dirinya pun
berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak petani cengkih ke pemerintah pusat.(bin)