Saat rapat Badan Anggaran |
Jurnal,Manado
- Saat rapat pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan tahun 2016 antara badan anggaran
(Banggar) DPRD Sulut dan tim TAPD, yang dipimpin oleh ketua dewan Andrei Angouw
dan dihadiri oleh sekertaris provinsi, Siswa Rahmat Mokodongan, berlangsung alot.
Pasalnya, salah satu personil banggar Edwin Yerri Lontoh menyoroti kinerja
Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) terkait penurunan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang sebelumnya berada diangka Rp.1.141.331.190.000 dan hanya mampu
dicapai pada angka Rp.979.353.945.492 ditahun 2016 ini, yang artinya minus
Rp.161.967.224.508,
"Tolong
pak kadis jelaskan alasan berkurangnya capaian PAD ini, jangan melapor pada Pak
Gubernur bahwa anda memberikan angka yang sebelumnya anda targetkan karena ada
tekanan dari DPRD"tukas politisi Demokrat ini, Selasa (20/09/2016).
Menanggapi
pertanyaan Lontoh, kadispenda Sulut Roy Tumiwa menjelaskan bahwa berkurangnya
PAD dikarenakan kondisi ekonomi global dan kondisi ekonomi nasional.
"Situasi
saat ini yang memang tidak sesuai dengan harapan kami saat menyusun target
capaian ditahun 2015 lalu, penerimaan pajak dari kendaraan bermotor juga
berkurang, dikarenakan musim kemarau yang cukup lama menjadi salah satu
kendala"jelas Tumiwa
Namun
sayangnya, jawaban Tumiwa tak memuaskan Lontoh. Menurutnya, kemarau dan berkurangnya
penerimaan dari kendaraan bermotor bukan alasan.
"Pada
intinya dipenda harus dievaluasi,"tandas Lontoh.
Akhirnya
sebagai ketua tim TAPD sekertaris provinsi Siswa Rahmat mokodongan menyetujui
usulan banggar untuk mengevaluasi dinas pendapatan daerah,
"Benar
apa yang dikatakan yang anggota dewan yang terhormat Edwin Lontoh, nantinya
kami akan mengevaluasi kinerja dari Dipenda"tukas Mokodongan.(bin)