Iklan

September 20, 2016, 06:22 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
Politik

Rapat KUA PPAS APBD - P 2016, Banggar Kuliti Tumiwa.


Saat rapat Badan Anggaran

Jurnal,Manado - Saat rapat pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan tahun 2016 antara badan anggaran (Banggar) DPRD Sulut dan tim TAPD, yang dipimpin oleh ketua dewan Andrei Angouw dan dihadiri oleh sekertaris provinsi, Siswa Rahmat Mokodongan, berlangsung alot. Pasalnya, salah satu personil banggar Edwin Yerri Lontoh menyoroti kinerja Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) terkait penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebelumnya berada diangka Rp.1.141.331.190.000 dan hanya mampu dicapai pada angka Rp.979.353.945.492 ditahun 2016 ini, yang artinya minus Rp.161.967.224.508,

"Tolong pak kadis jelaskan alasan berkurangnya capaian PAD ini, jangan melapor pada Pak Gubernur bahwa anda memberikan angka yang sebelumnya anda targetkan karena ada tekanan dari DPRD"tukas politisi Demokrat ini, Selasa (20/09/2016).

Menanggapi pertanyaan Lontoh, kadispenda Sulut Roy Tumiwa menjelaskan bahwa berkurangnya PAD dikarenakan kondisi ekonomi global dan kondisi ekonomi nasional.

"Situasi saat ini yang memang tidak sesuai dengan harapan kami saat menyusun target capaian ditahun 2015 lalu, penerimaan pajak dari kendaraan bermotor juga berkurang, dikarenakan musim kemarau yang cukup lama menjadi salah satu kendala"jelas Tumiwa

Namun sayangnya, jawaban Tumiwa tak memuaskan  Lontoh. Menurutnya, kemarau dan berkurangnya penerimaan dari kendaraan bermotor bukan alasan.

"Pada intinya dipenda harus dievaluasi,"tandas Lontoh.

Akhirnya sebagai ketua tim TAPD sekertaris provinsi Siswa Rahmat mokodongan menyetujui usulan banggar untuk mengevaluasi dinas pendapatan daerah,

"Benar apa yang dikatakan yang anggota dewan yang terhormat Edwin Lontoh, nantinya kami akan mengevaluasi kinerja dari Dipenda"tukas Mokodongan.(bin)