Mantan Kepsek Notji Ohi.(ist) |
Jurnal,Ratahan - Perang terhadap aksi pungutan liar
(Pungli) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, mulai
memakan korban.
Kepala
sekolah SMKN 1 Ratahan Notji Ohy resmi diganti Tenny Ohy dengan status
pelaksana tugas (plt), akibat adanya laporan praktek Pungli pengadaan map bagi
para siswa, yang dihargai Rp50.000 per buah.
"Pergantian
ini berdasarkan evaluasi terhadap adanya laporan terkait praktek pungutan liar
di sekolah tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Minahasa Tenggara Dennij Porajow di Ratahan.
Ia menegaskan
praktek Pungli di lingkungan sekolah dalam bentuk apa pun tidak pernah
diijinkan, dikarenakan biaya operasional sekolah telah disiapkan.
"Jadi
apapun itu nama menyangkut operasional sekolah sudah dianggarkan lewat BOS.
Tidak ada itu pungutan-pungutan yang membebankan siswa atau orang tua,"
tegas Dennij.
Lebih lanjut
kata Dennij hal tersebut menjadi pembelajaran bagi seluruh sekolah yang ada di
Minahasa Tenggara.
"Ini
menjadi pembelajaran. Jadi kami peringatkan agar tidak ada pungutan-pungutan
liar di sekolah," tandasnya.
Sementara
itu Vocke Ompi salah satu anggota DPRD dari Komisi C yang membidangi
Kesejahteraan Rakyat mendukung langkah pergantian tersebut.
"Tentunya
itu sudah melewati evaluasi dari Dinas Pendidikan sehingga itu sudah tepat jika
terjadi pergantian," katanya.
Lebih lanjut
kata Vocke praktek Pungli yang terjadi di sekolah harus segera dihilangkan.
"Ini
harus menjadi perhatian dari seluruh sekolah, apalagi dari Presiden dan Bupati
menyatakan perang terhadap praktek Pungli," katanya.(hak)