Iklan

October 17, 2016, 16:21 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:58:34Z
MitraUtama

Akibat Lakukan Pungli, Kepsek SMKN 1 Ratahan Diganti



Mantan Kepsek Notji Ohi.(ist)

Jurnal,Ratahan - Perang terhadap aksi pungutan liar (Pungli) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, mulai memakan korban.
Kepala sekolah SMKN 1 Ratahan Notji Ohy resmi diganti Tenny Ohy dengan status pelaksana tugas (plt), akibat adanya laporan praktek Pungli pengadaan map bagi para siswa, yang dihargai Rp50.000 per buah.

"Pergantian ini berdasarkan evaluasi terhadap adanya laporan terkait praktek pungutan liar di sekolah tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Tenggara Dennij Porajow di Ratahan.
Ia menegaskan praktek Pungli di lingkungan sekolah dalam bentuk apa pun tidak pernah diijinkan, dikarenakan biaya operasional sekolah telah disiapkan.


"Jadi apapun itu nama menyangkut operasional sekolah sudah dianggarkan lewat BOS. Tidak ada itu pungutan-pungutan yang membebankan siswa atau orang tua," tegas Dennij.
Lebih lanjut kata Dennij hal tersebut menjadi pembelajaran bagi seluruh sekolah yang ada di Minahasa Tenggara.
"Ini menjadi pembelajaran. Jadi kami peringatkan agar tidak ada pungutan-pungutan liar di sekolah," tandasnya.


Sementara itu Vocke Ompi salah satu anggota DPRD dari Komisi C yang membidangi Kesejahteraan Rakyat mendukung langkah pergantian tersebut.
"Tentunya itu sudah melewati evaluasi dari Dinas Pendidikan sehingga itu sudah tepat jika terjadi pergantian," katanya.
Lebih lanjut kata Vocke praktek Pungli yang terjadi di sekolah harus segera dihilangkan.
"Ini harus menjadi perhatian dari seluruh sekolah, apalagi dari Presiden dan Bupati menyatakan perang terhadap praktek Pungli," katanya.(hak)