Iklan

October 13, 2016, 18:10 WIB
Last Updated 2016-10-15T01:13:42Z
Manado

PT. Togas Kembalikan 'Pemotongan' Dana Bencana 50juta.



 MOR : Saya Setuju Oknum Tersebut Dipecat

Wakil Walikota Manado MOR Bastian saat meninjau lokai banjir
Jurnal,Manado – Sudah diperingati dan jelas melanggar aturan masih saja dilanggar. Akibatnya, PT Kogas bersama PPK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Fentje Salindeho, mengembalikan uang penganti potongan bantuan bencana 2014 di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea 


berjumlah 50juta yang diserahkan langsung oleh Senior Fasilitator Erwin Supit kepada masyarakat terkait, di lantai dasar Hotel Sahid Kawanua Teling, disasikan oleh sejumlah wartawan pos pemerintahan Kota Manado, Kamis (13/10/2016).

"Kami meminta maaf dan saya mengundurkan diri, karena ini tanggung jawab besar,"ucap Erwin.

Dengan cara tersebut dirinya meyakini akan meredakan situasi pemberitaan terkait pemotongan dana bantuan yang semakin hari semakin memanas.

Ia mengatakan, informsi pemotongan tidak tepat sebab uang yang mereka terima merupakan bentuk ucapan terimakasih warga kepada petugas dilapangan.

"Pihak Manajemen melarang petugas untuk menerima uang sebagai ucapan terima kasih dari masyarakat," kata dia.

Dijelaskan Erwin, saat penyerahan bantuan yang disaksikan sejumlah media, tidak ada pemotongan dan utuh.
"Sesudah bubar semua pulang dan kami tidak tahu lagi apa yang terjadi," tuturnya.
Bendahara Kelompok Masyarakat Tanjung Batu, Jousi Kumontoy membenarkan pernyataan tersebut.
“Tidak ada unsur kesengajaan dalam bentuk pemotongan dana. Tidak ada potongan, itu ucapan terima kasih," ungkap Jousi.

Semua pernyataan Erwin dan Jousi dimentahkan Wakil Walikota Manado Mor Bastian.
“Tindakan itu tidak benar, sudah tau bantuan untuk warga kenapa masih terima ucapan terimakasih. Soal kerja sudah jadi tupoksi mereka para fasilitator. Kalau menyerahkan uang tersebut berarti benar ada pemotongan. Kalau tidak ada potongan tidak harus diserahkan seperti itu," tegas Mor. Sembari mengingatkan, kalau mereka telah mendapatkan fasilitas jadi jika beralasan seperti itu tidak masuk akal. Justru akan menjadi kebiasaan buruk bagi kelompok tersebut dan yang memiriskan jika menjangkiti Pokmas lain.

“Saya sendiri menerima laporan sms dari warga. dan saya setuju kalau dipecat,"bebernya.(tim/man)