Jurnal,
Manado - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di kota
Balikpapan-Kalimantan Timur (Kaltim) sangat jauh berbeda jika dibandingkan
dengan pelayanan RSUP Kandow. Hal ini diungkapkan anggota komisi 4 Herry
Tombeng, usai melakukan kunjungan kerja (kunker) ke RSUD Balikpapan pekan lalu.
Menurut
Tombeng, saat Komisi IV melakukan kunker ke RSUD Balikpapan, pelayanannya
sangat baik. Kalah jauh dengan RSUP Prof Kandouw Manado. RSUD type C dan type B
namun pelayanannya type A.
“Tidak lebih dari lima menit di UGD, pasien
langsung cepat dilayani,” ungkap Legislator Partai Gerindra tersebut, Senin
(10/10/2016).
Tombeng juga
membeberkan, saat melakukan kunjungan ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, kami
mendapati dari 700 kamar pasien atau tempat tidur pendapatan rumah sakit
mencapai Rp 1,5 Triliun per tahunnya. Sedangkan untuk RSUD Prof Kandouw Manado,
dari 700 tempat tidur pasien, pendapatannya hanya Rp 300 Miliar per tahun. Dan
untuk RSUD Balikpapan, pendapatannya sama dengan RSUP Prof kandouw per
tahunnya.
“Patut
dipertanyakan. Kenapa perbedaannya terlalu jauh. DPRD sebagai fungsi pengawas
wajiblah mempertanyakannya ke pihak pertanggungjawaban rumah sakit,” tegasnya.
Masih
menurut Tombeng, sudah saatnya dibuat Badan Pengawas Rumah Sakit.
Sementara
personil komisi 4 lainnya Rita Lamusu Manopo, mengungkapkan bahwa dalam waktu
dekat ini mereka akan memanggil hearing kembali pihak RSUP.Kandow,
"Banyak
hal yang akan kami tanyakan lagi ke pihak RSUP. Kandow, yang paling utama kami
akan meminta mereka untuk melayani pasien dengan hati, agar tidak ada lagi
pembiaran pada pasien"tutur Legislator lowprofile ini.(bin)