Iklan

November 28, 2016, 14:32 WIB
Last Updated 2016-12-06T22:32:39Z
Advetorial

Gubernur Terima Penghargaan dari Presiden


Foto bersama usai melakukan penanaman

Jurnal,Manado - Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo, membuka secara resmi  Hari menanam pohon Indonesia dan bulan menanam nasional tahun 2016 dengan tema  Pohon dan Hutan Rakyat untuk Kehidupan  kesejahteraan  Sumber Devisa Negara, tempat pelaksanaan di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur dalam rangka penanaman 238.000 pohon di lahan seluas 23 hektar senin (28/11/2016).

Di hadapan masyarakat, tamu undangan, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, Jokowi berpesan agar semua pihak menjaga kelestarian hutan. Ia menyoroti banyaknya hutan yang saat ini sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian, pemukiman, lahan tambang maupun industri.

"Jika hal itu terjadi maka akibatnya bisa merusak alam," tegas Jokowi.

"Selain itu, jangan asal tebang pohon. Karena itu bisa menyusahkan kita atau masyarakat sekitar hutan karena mengakibatkan bencana," imbuh mantan Wali Kota Solo tersebut.

Presiden Jokowi saat melakukan penanaman secara simbolis
Ia pun berharap agar kelak pohon dan hutan rakyat berguna untuk kehidupan dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Serta, sebagai sumber devisa negara. Untuk itu, lanjut Presiden, penanaman ini perlu dikembangkan karena untuk kepentingan rakyat.

"Penanaman ini harus bisa berkorkoporasi dengan rakyat, semisal petani, nelayan, sejenis koperasi maupun yang lainnya," jelasnya.

Dalam acara tersebut Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE di berikan penghargaan oleh Presiden sebagai pemenang 3  tingkat nasional Gubernur se Indonesia  penanaman dan pemeliharaan  pohon 2015.

Dondokambey mengatakan sangat bangga dan bersyukur atas pemberian penghargaan dari pemerintah pusat. dondokambey menegaskan penghargaan ini di dapat karena peran serta dari seluruh komponen masyarakat Sulut,

Kedepannya saya berharap dengan adanya penghargaan ini lebih menumbuh kembangkan budaya cinta menanam dan memelihara pohon di daerah nyiur melambai ( sulut)  dan membantu rehabilitasi lahan kritis,mengembangkan tanaman unggulan lokal dan meningkatkan produktifitas lahan dan ekonomi rakyat sulut serta mendukung  sepenuhnya pelaksanaan mitigasi perubahan iklim, tutup dondokambey.

.

Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya yang turut serta mendampingi Presiden mengungkapkan bahwa penanaman pohon di Desa Tasikharjo ini merupakan momen yang spesial. Sebab, penanaman serentak ini bisa memecahkan rekor dunia.

"Penanaman serentak ini memecehkan rekor dunia, karena dalam satu jam bisa menanam 238.000 pohon. Sedangkan, rekor dunia sebelumnya dipegang Filipina dengan menanam pohon 223.000 pohon," terangnya.

Siti Nurbaya membeberkan, dalam satu jam, ada 12.000 pohon yang ditanam di lahan perhutani dan sisanya ada di lahan masyarakat. Sedangkan, yang mengikuti penanaman ini sebanyak 5.500 petani dari desa setempat.

"Diharapkan penanaman pohon ini dapat memberi kehidupan, kesejahteraan dan sumber devisa negara. Keberadaan hutan jelas mengandung arti mendasar, sebab keberadaan hutan bisa menyelamatkan dan memelihara sumber mata air serta sebagai sumber ekonomi masyarakat sekitar," papar Siti Nurbaya.

"Menanam pohon harus nyata bagi rakyat. Karena bisa dijadikan pendapatan rakyat maupun bisnis rakyat," pungkasnya.

Sementara pohon yang ditanam Jokowi bersama masyarakat yaitu berjenis pohon keras seperti jati, matoa dan lainnya

Turut hadir Ibu Negara Irina Jokowi, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jatim Soekarwo,TNI,Polri .Pejabat Pemprov dan kabupaten Kota se Jatim, dan tamu undangan lainya.(adv)