Inspektur Jendreal Polisi (Irjen Pol) Wilmar Marpaung, SH |
Jurnal,Manado
- Serah terima Jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara
dipastikan akan berlangsung pada Bulan Desember ini. Kapolda lama Inspektur
Jendreal Polisi (Irjen Pol) Wilmar Marpaung, SH akan beralih tugas menuju
Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) Polri sebagai Widyaiswara Utama Sespim dan akan digantikan oleh mantan
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Bambang Waskito.
Dalam lubuk
hatinya, putra Batak ini ternyata masih rindu untuk tetap memimpin Polda Sulut.
“Saya masih
senang bertugas di sini karena masyarakatnya terbuka dengan saya. Tapi memang
itu mungkin sudah jalan Tuhan. Rancangan kita bukan rencana Tuhan,” kata
Marpaung, Kamis (14/12/2016).
Diakui,
dirinya kaget ketika melihat Telegram Polri tersebut. “Sebenarnya saya berharap
nanti keluar Januari 2017. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, itu adalah
keputusan pimpinan," tambahnya.
Selama 1
Tahun 9 Bulan menjadi Kapolda, Marpaung sendiri berhasil membawa Polda Sulut
meraih penghargaan sebagai Polda terbaik se-Indonesia pada bulan Februari 2016.
Namun dirinya mengakui pencapaian tersebut atas kerja keras yang dilakukan
secara bersama dengan anggotanya.
“Tanpa kerja
keras tidak mungkin bisa mencapai prestasi. Jadi ini juga berkat dukungan dari
seluruh anggota, program-program kita ya tim khusus Barracuda, Tim Manguni, Tim
Paniki dan tim-tim khusus lain yang di Polres-Polres. Lewat kecepatan respon
dari tim-tim khusus yang sudah kita berikan pelatihan-pelatihan ini, sehingga
mereka bisa quick respon. Serta program-program brenti jo bagate,
operasi-operasi miras, operasi-operasi sajam, yang terus-menerus kita lakukan
tiap malam, sehingga ini juga bisa menekan gangguan Kamtibmas. Hasilnya akhirnya
Polda Sulut berhasil meraih Rangking 1,” akunya.
Marpaung pun
berharap, dengan adanya pimpinan baru yang akan menggantikannya,
program-program yang sudah dijalankan
seperti Tim-Tim khusus, tidak dibubarkan. “Saya juga berharap dukungan
seluruh anggota dan masyarakat yang diberikan kepada saya, juga hendaknya
diberikan kepada Kapolda yang baru. Sehingga, keberhasilan yang saya capai ini,
bisa juga dicapai oleh Kapolda yang menggantikan saya nanti,” pintanya.
Namun mantan
Kapolres Bitung ini mengakui, dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan
yang dirasakannya, seperti arogansi anggota terhadap masyarakat. “Tetapi kita
terus lakukan tindak-tindakan terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh
anggota. Dan saya setiap ada kasus-kasus menonjol, saya yang turun langsung.
Pada waktu konflik di Dumoga, di Imandi-Tambun itu. Ini juga memberi motivasi anggota. Sehingga
bisa segera diatasi dan pelakunya bisa segera ditangkap dan diproses,”
tegasnya.
Disinggung
soal upaya penyogokan yang dilakukan oknum warga kepadanya, dirinya pun tak
memungkiri bahwa itu pernah dialaminya, namun saat itu dengan tegas dirinya
menolak sogokan tersebut.
“Iya, memang
itu ada. Tapi saya tetap menolak adanya upaya-upaya penyogokkan terutama dalam
hal menangani kasus. Saya selalu menekankan kepada anggota, terutama penyidik.
Supaya dalam menangani perkara harus dengan hati nurani. Jujur, adil dan
transparan. Jaman sekarang kan tidak boleh kita bermain kasus. Harus sesuai
dengan aturan hukum. Yang salah katakan
salah, yang benar katakan benar. Jangan dibolak-balik begitu, jangan ada yang
direkayasa. Jadi semua harus sesuai aturan,” ungkapnya.
Untuk
perayaan Natal dan Tahun baru ini, Marpaung sendiri telah mengkonsepkan soal
rencana pengamanannya (Renpam) sebelum dirinya terganti. Pengaman ekstra pun
siap dilaksanakannya.
“Walaupun
nanti saya tidak di sini, nanti saya coba sampaikan kepada Kapolda yang baru.
Mengingat di sini mayoritas Kristen. Kegiatan ibadah Natal cukup banyak di
gereja-gereja dan tempat-tempat yang lain dan ini perlu pengamanan yang
ekstra,” terangnya.
“Kalau ada
yang dicurigai, orang maupun barang-barang, segera dilaporkan kepada aparat
kepolisian dan aparat lain. Juga perbatasan-perbatasan perlu dijaga dari
ancaman-ancaman teroris. Tetapi dengan kesiapsiagaan, kegiatan yang insentif
seperti patroli, razia, kemudian siskamlingnya, saya kira bisa memperkecil dan
mempersempit pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatannya,” tandasnya.(wulan)