Iklan

February 19, 2017, 20:47 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Pansus Wasantara Jadikan Sulut Objek Percontohan Keberagaman

Jurnal,Manado - Kunjungan Kerja DPR RI dalam hal ini Panitia Khusus (Pansus) RUU berkunjung ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka pembahasan Wawasan Nusantara (Wasantara).
Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Cj. Rantung, Senin (20/02/2017), dihadiri langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, sulut dipilih sebagai salah satu daerah yang jadi objek pansus karena di sulut pansus bisa melihat keanekaragaman kehidupan baik latar belakang, budaya dan agama, sehingga memberikan masukan dalam hal wawasan nusantara.
"Sulut yang berada di daerah perbatasan bisa mendapatkan hal - hal yang positif dalam menyusun rancangan undang undang. Apalagi di sulut terdiri dari ratusasan pulau, sehingga dengan adanya rancangan undang - undang ini maka akan memperkuat ketahanan daerah sulut," terang Olly.
Ia juga memberikan sedikit informasi bahwa sejak jaman perang 1830 ada 63 pasukan Diponegoro yang diasingkan oleh penjajah dan akhirnya terjadi kawin - mawin.
"Ini salah satu contoh keberagaman di sulut yaitu suku Minahasa yang namanya Jawa Tondano. Contoh yang sangat baik. Pansus juga bisa berkunjung ke makam pangeran diponegoro dan kyai mojo,"kata orang nomor satu di sulut ini. Sembari mengusulkan agar Pansus dapat berkunjung ke pulau terluar sulut di miangas.
Wakil Ketua Pansus RUU, Agung Gunandjar Sudarsah dari Fraksi Golkar didamping anggota pansus lainnya,  saat memberikan sambutan mengatakan,  Rancangan Undang-undang Wawasan Nusantara (RUU Wasnus) disusun salah satu tujuannya untuk memperkuat keberagaman menuju persatuan. Keberagaman adalah realita dan itu harus diperkokoh dan dihargai untuk ditujukan kepada terciptanya persatuan nasional.
"Ini usul inisiatif DPR RI. Kami memilih sulut karena dalam naskah akademik indonesia sebagai rumah negara memiliki karakteriatik yang berbeda dengan negara lain.
Indonesia adalah negara kepulauan yang tutur kata dan karakter manusia beragam. Adat istiadat dan budayanya bahkan agamnya beragam dan sulut memiliki semua itu,"kata Agung. Sambil berharap sulut dapat memberikan banyak masukan kepada pansus.
Hadir dalam diskusi Kaban Kesbangpol Steven Liow, Kadis Marly Gumalang, Kadishub Joy Oroh,  Kadis Koperasi CH Talumepa,  Sekretaris Bappeda Randy Rompas, Kadis PMDD Roy Mewoh, Karo Humas Bahagia Mokoagow, Bamag, Bamas Sulut,  DPP - LMI, Kemenas, FKDM, GSPDI, GKMI, FKUB/BKSAUA, PWS belanda. Saat berita ini diturunkan diskusi sedang berlangsung.(man)