Jurnal, Manado-Meroketnya harga cabai di pasaran sudah
sangat meresahkan warga, hal ini menjadi perhatian dari anggota DPRD Provinsi
Sulawesi Utara (Sulut), Affan Mokodongan. Personil komisi 2 Deprov Sulut ini
meminta kepada pemerintah agar segera melakukan tindakan nyata guna menurunkan
harga cabai yang terus melambung. Harga cabai di sejumlah daerah melonjak
hingga Rp 100-120 ribu per kilogram (kg).
"Pasca tahun baru hingga saat ini harga cabai rawit
merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya,"
kata anggota Komisi II Deprov Sulut ini, saat diwawancarai oleh sejumlah awak
media, Senin(13/03) .
Menurutnya, salah satu mata pencaharian petani itu ada,
dihasil pertanian termasuk salah satunya adalah cabai.
Selain itu, pemerintah didorong harus mempunyai solusi
kepada masyarakat, misalnya memberikan pelatihan maupun bantuan bibit cabai
untuk masyarakat.
"Misalnya program menanam di setiap pekarangan rumah.
Juga sebaiknya cabai ini dijual di pasar lokal terlebih dhulu, dan pemerintah
harus mempunyai solusi untuk menjaga keseimbangan cabai ini," paparnya.
Dirinya juga menandaskan alangkah baiknya cabai yang ada di
Sulut tidak di ekspor keluar, karena jika terjadi kelangkaan di Sulut, maka
masyarakat sulit untuk mendapatkan cabai.
"Hal tersebut juga berlaku pada tanaman cengkih, kopra
serta hasil pertanian lainnya," tandasnya.(Bin)