Jurnal, Manado - Perbedaaan pandangan antara Dinas Perhubungan
Sulut dan Pihak Angkasa Pura rupanya menjadi batu sandungan dalam mewujudkan
perluasan Bandara Sam Ratulangi, sungguh memiriskan pasalnya wakil gubernur
Sulut Steven Kandouw sangat berharap agar perluasan bandara segera terlaksana.
Hal tersebut terkuak dalam rapat hearing Komisi III DPRD
Sulut bersama Dinas Perhubungan dan pihak Angkasa Pura, Selasa (14/3).
Dikatakan General Manager PT Angkasa Pura Jati Nugroho,
untuk pelebaran terminal masih memungkinkan dilakukan tetapi untuk perpanjangan
landasan perlu dipertimbangkan kembali karena harus melakukan pemotongan gunung
yang melingkari bandara Sam Ratulangi.
"Kalau landasan diperpanjang maka perlu ada pemotongan
gunung mengingat ketinggian gunung disekitar bandara Sam Ratulangi dan itu akan
menghambat kondisi lingkungan. Sedangkan dari faktor teknis, demi kenyamanan
penumpang pesawat yang akan take off maupun mendarat jarak kemiringan harus 3
persen kalau sudah diatasnya sudah mendekati pesawat militer. Kalau landasan
diperpanjang maka akan mendekat ke gunung, baik itu disisi utara maupun
selatan," ungkap Jati.
"Jadi kalau untuk pelebaran terminal masih bisa
dilakukan, tapi kalau untuk perpanjangan landasan menurut kami tidak perlu
lagi, mengingat panjang landasan yang ada saat ini sudah cukup untuk pelayanan
penerbangan Asia Timur," tadasnya.
Sebaliknya, disisi lain Dinas Perhubungan Sulut melalui
Jeffry Wongkar mengatakan dalam kondisi emergency perlu adanya perpanjangan
landasan meskipun tidak perlu ada pemotongan gunung.
"Dalam kondisi emergency seharusnya perlu ada
perpanjangan landasan, minimal diperpanjang sekira 150 Meter tanpa memotong
gunung," ungkap Worang.
Mendapat penjelasan yang berbeda tersebut, Komisi III DPRD
Sulut dibawah kepemimpinan Adrian Dondokambey memutuskan untuk
menindaklanjutinya ke Kementerian Perhubungan mengingat perpanjangan landasan
perlu dibahas dengan jelas karena berkaitan dengan keselamatan penumpang.
Diketahui, sebelumnya Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw
menilai kalau bandara Sam Ratulangi sudah tidak memadai lagi.
"Bandara sudah tidak memadai lagi dan ini sangat
mendesak untuk diperluas. Apalgi bulan maret dan April akan ketambahan empat
penerbangan setiap harinya," ujar Kandouw.
Lanjut dikatakan Kandouw, lambatnya penanganan pihak Angkasa
Pura I diduga menjadi penyebab belum diperluasnya bandara, mengharuskan
Gubernur Olly Dondokambey melobi penambahan dana perluasan bandara di APBN-P.
"Gubernur sudah melakukan lobi anggaran perluasan.
Lewat Kementerian Pertahanan kemudian diserahkan ke KASAU untuk perluasan
pangkalan di lapangan angkatan udara," tandas mantan Ketua DPRD Sulut
ini.(Bin)