Iklan

April 5, 2017, 02:51 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Wagub Promosikan Sulut di Denmark

Jurnal,Manado - Dalam kunjungan ke Negara Denmark, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar untuk Denmark, Mohammad Ibnu Said dikantor Kedutaan Besar Indonesia di Kopenhagen, Rabu (5/4/2017). Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibahas diantaranya sektor pariwisata Sulut. 
Mohammad berharap Pemprov Sulut dapat mempromosikan wisata Sulut di negara -negara Scandinavia yakni Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia. 
Wagub pun menyanggupi hal tersebut. 
"Demi kemajuan Sulawesi Utara. Kami siap mempromosikan wisata di sana," paparnya.

Lebih lanjut Kandouw menjelaskan sejumlah potensi pariwisata sulut yang dapat dipromosikan di negara-negara Scandinavia. Diantaranya underwater tourism, wisata alam, gunung, danau, laut dan pantai. Selain itu juga promosi investasi energi terbarukan seperti angin dan geothermal, keunggulan geostrategi dan geoekonomi di kawasan pasifik.

Sebelumnya Wagub beserta rombongan bertatap Mika dengan Pemerintah Denmark yang diwakili Departemen Perencanaan Odense Waste Management Michael Hansen dan Direktur Waste to Energy (Sampah Untuk Energi) Rambol Energy Denmark Nils Christian Holm.
Dalam pertemuan itu, Michael Hansen dan Nils Christian Holm menyampaikan sejumlah informasi tentang Denmark.
Menurutnya, Denmark adalah negara yang memiliki angka harapan hidup tertinggi yaitu 82.5 tahun untuk perempuan dan 78.6 tahun bagi laki-laki. Denmark juga unggul dalam eksport technology energy sebesar 11.1 persen dari total ekspor dan eksport green energi sebesar 6,4 persen.

Adapun lima negara tujuan ekspor Denmark yaitu Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Swedia dan Cina.

Setelah mendapatkan informasi tentang keunggulan Denmark, Wagub Kandouw beserta rombongan juga diajak melihat langsung Industri Pengolahan Sampah menjadi energi listrik dan panas.

Energi panas diperlukan masyarakat Denmark pada saat musim dingin karena menggunakan heater. Di negara-negara tropis bisa energi panas tersebut bisa dikonversi menjadi pendingin. Selain energi sampah, ternyata Denmark juga unggul dalam teknologi energi angin. Bahkan sekitar 41,8 persen energi angin digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik.

Setelah itu dilaksanakan kunjungan juga ke lokasi daur ulang sampah yang diolah jadi pupuk. Selain dijadikan pupuk.

Menurut Wagub pengolahan sampah terlihat sederhana tetapi hal itu didukung teknologi dan sistem manajemen yang baik sehingga sampah bisa menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. "Belajar menangani sampah yag baik dipadukan dengan teknologi tinggi bisa mengoptimalkan sumber daya yang luar biasa," katanya.

Bahkan lokasi pengelolaan sampah menjadi tempat pembelajaran bagi akademisi, birokrat, mahasiswa dan profesional. Semuanya itu dilakukan untuk mencapai masa depan kehidupan yang lebih baik.

Wagub didampingi Asisten III Roy Roring, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ronald Sorongan, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat dr Devi Tanos dan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Franky Manumpil.(man)