Iklan

July 23, 2017, 04:05 WIB
Last Updated 2017-07-23T11:05:03Z
Nasional

Indonesia Kecam Serangan Keamanan Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Jerusalem

"Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan Ibadah di Masjid Al Aqsa"

Masjid Al-Aqsa, Jerusalem
Jurnal,Jakarta - Pemerintah Indonesia mengecam serangan yang dilakukan pihak keamanan Isreal di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Jerusalem.

Serangan tersebut telah menyebabkan tiga orang jemaah tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.

"Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan Ibadah di Masjid Al Aqsa," demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (22/7/2017).
Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban, serta mendoakan agar para korban luka dapat segera pulih kembali.

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bersidang dan mengambil langkah tegas. Khususnya, untuk memberhentikan tindak kekerasan di Kompleks Masjid Al Aqsa. 

Indonesia juga mendesak agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dapat segera lakukan pertemuan darurat untuk membahas situasi di kompleks Al Aqsa

Indonesia mengingatkan kepada Israel untuk tidak mengubah status quo kompleks Al-Aqsa.

Pemerintah Indonesia menginginkan Masjid Al Aqsa dan The Dome of the Rock tetap sebagai tempat suci untuk dapat diakses bagi semua umat Muslim.

Dalam siaran pers, Pemerintah Indonesia juga mengajak semua pihak untuk menahan diri, agar situasi tidak semakin memburuk.

Polisi Israel tidak mengizinkan pria Muslim berusia di bawah 50 tahun untuk masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa, setelah dua polisi Israel ditembak tiga pria Arab beberapa waktu lalu.

Warga Palestina sedang bersiap melakukan demonstrasi terbaru untuk memprotes langkah-langkah Israel membatasi akses ke tempat suci yang berada di wilayah okupasi di Jerusalem Timur itu.(cps/jm)