Iklan

August 27, 2017, 23:28 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:58:34Z
Mitra

Cap Tikus Diubah Jadi Antiseptik

Makalow : Kami Akan Perjuangkan dan Memfasilitasi 

Jurnal, Ratahan -Minuman Tradisional Khas Minahasa Cap Tikus diubah menjadi Anti Septik, pengembangan tersebut di ciptakan melalui pria asal Tombatu Jantje Mongula meskipun usia  yang sudah masuk kategori lansia dirinya terus berkarya. 

Pria asal Tombatu ini kembali menciptakan karya melaui bahan dasar cap tikus berkat pengembangannya dia bersama temannya Alfrets Liwan menawarkan hasil karya pengembangan dari cap tikus."Pengembangan dari cap tikus yang dikelola menjadi antiseptik pembersih tangan juga bisa digunakan sebagai pembersih luka. Karena ini murni alami tanpa bahan berbahaya" Ungkap Mongula pekan kemarin sembari menunjukan kertas hasil uji dari kementrian perindustrian serta hasil kajian oleh penelitian di Unsrat Manado.

Dirinya mejelaskan bahwa dari hasil penelitian ternyata aman dipakai karena bahan berasal dari saguer yang dikumpulkan para kelompok tani yang Kadar gula saguer yang dirombak bakteri alami dalam tiga hari menjadi alkohol. Saguer yang tadinya asam di suling hinnga keluar kadar 40-45. Kemudian  dilakukan penyulingan lagi. Setelah itu diuji duluh di laboratorium,dilakukan di Desa Lowatag, Kecamatan Touluaan bersama kelompok tani lainnya. "Kami sendiri memiliki tiga kelompok tani. Ada kelompok Seho Minahasa. Serta ada dua kelompok binaan bio etanol dan gula seho keduanya juga di Desa Lowatak,"  jelas Mongula.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Marie Makalow sangat antusias dengan hasil karya yang diupayakan kelompok bahkan dirinya berjanji akan mengawal untuk pengembangan usaha tersebut. "Ini akan kami fasilitasi guna mengembangkan usaha dari pemanfaatan pohon seho. Daripada dilakukan untuk dikonsumsi dan menimbulkan masalah kelebihan takaran. Lebih baik cap tikus dikembangkan untuk hal postif. Karena potensi pohon seho sangat banyak jika digunakan untuk hal positif. Misalnya untuk pengembangan pelestarian hutan. Juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar gula merah," harapnya. 

Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra siap mendukung peluncuran cairan antiseptik dari cap tikus. "Jelas ini karya yang harus diperjuangkan. Apalagi ini dari Minahasa Tenggara. Kami akan fasilitasi pembuatan kemasannya, tahun ini kami akan memiliki rumah kemasan kelompok harus masukan segera proposal pengajuan beserta syarat seperti hasil uji laboratorium untuk bisa diproses,"terang Marie Makalow. (hak)