Iklan

August 30, 2017, 05:50 WIB
Last Updated 2017-08-30T12:50:05Z
Dinamika

Rukun Maesaan Sorong Gelar Pengucapan di HUT ke 14

Jurnal, Papua Barat - Berawal dari kumpul kumpul bersama sesama warga manado tercetuslah ide untuk membangun sebuah organisasi kerukunan yang diadakan secara rutin dalam bentuk ibadah pertemuan dan arisan. Tak terasa rukun yang dibentuk berdasarkan kebersamaan ini tgl 27 Agustus lalu genap berusia 14 tahun. Saat dibentuk pertama kali kepengurusan dipercayakan kepada bpk Deky Tambuwun.
"Dalam kebersamaan kami sering melakukan kegiatan dan rukun ini adalah rukun pilar dibawah Kerukunan Keluarga Maesa Sorong KKMS, "ujar wakil ketua Tonny Suawa di dampingi rekan rekan pengurus waket Wensry Tuwo, Sekretaris Lanny Tuwo, bendahara Ida Nender, Johny Walintukan, Septunus Geling dan pengurus lainnya. 
Kepengurusan rukun Maesaan saat ini dipimpin oleh Hanny Mewengkang dibantu 2 wakil ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa bidang dengan 41 anggota rukun keluarga yang terdaftar.  " tanggal 27 Agustus kemarin kami mengadakan acara peringatan HUT rukun maesaan yang ke 14 dan diadakan dalam bentuk pengucapan, "tambah Simon Rarungkuan yang diiyakan rekan rekan tuama Jolly Tamboto, Roy Rorong, Novel Seger, Erwin Tumiwa, Melky Mangando, Brando Tangkulung, Alfrits Saul, Kenly Kesek, Albert Tanod, Poyos Waladow dan Novandi Kause.
Dalam pembicaraan waktu lalu setelah ibadah disepakat pelaksanaan kegiatan perayaan Hut kali ini dalam rapat singkat ditetapkan bahwa perayaan HUT Rukun Maesaan diadakan dalam bentuk perayaan pengucapan syukur. "Bukang cuma di Minahasa disinipun torang mo beking pengucapan, "koar Veronica Walintukan yang mengikuti rapat bersama ibu ibu lainnya diantaranya Magdalena yeni Nender, Merry wala, Vanda Mamentu, isye maengkom, Femmy Lolowang, Dianty Manurip, Karolin Tiwolo, Reity Mogot, Julin Sundah, Reity Ruus, Yana Basuki, Yoke Tanalawo, Nola dan Deyne Walintukan. Untuk kegiatan ibadah pertemuan dan arisan rukun digelar setiap 2 minggu sekali. Maju terus dengan semangat maleo leosan kita nu waya. (Hence Karamoy).