Iklan

August 14, 2017, 19:29 WIB
Last Updated 2017-08-15T02:29:16Z
Dinamika

Tiga Kabupaten Jayawijaya Terima Sosialisasi Isu Perempuan dan Anak

Jurnal,Wamena – Hari kedua kunjungan kerja di Papua, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise, lakukan sejumlah pertemuan di Kabupaten Jayawijaya. Agenda pertama, Menteri Yohana kunjungi kampung Aikima di Distrik Pisugih, Kabupaten Jayawijaya bersama sejumlah pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Selain berkunjung, Menteri Yoahana memberikan bantuan untuk rumah baca, dan melakukan dialog. Dialog yang dilakukan Menteri Yohana bersama anak-anak, janda, dan lansia itu pun cukup unik sebab memakai dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa daerah Wamena dibantu Kepala Kampung Aikima.

“Data yang saya dapatkan di Papua masih banyak kekerasan dalam rumah tangga seperti pukul memukul ke anak ataupun ke istri. Tidak hanya itu, saya dengar anak-anak Papua sekarang banyak yang menghirup lem. Itu semua tidak boleh terjadi di kampung ini, dan di seluruh wilayah Papua. Tugas kami adalah untuk memastikan dan melindungi kaum perempuan dan anak melalui undang-undang yang telah dibuat supaya mereka terhindar dari segala bentuk kekerasan,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise dalam sambutannya.

Agustinus Kosay, Kepala Distrik Pisugih mengatakan hal yang telah disampaikan oleh warga adalah bentuk kerinduan mereka, dan ungkapan hati mereka yang tidak pernah mereka ungkapkan selama ini. Kedatangan Menteri Yohana menjadi kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan masalah hidup yang dihadapi. “Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Menteri Yohana Yembise yang telah datang dan memberikan jawaban yang positif kepada masyarakat saya disini,” tambahnya.

Saat dialog, warga sampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi kampung Aikima dan keinginan mereka pada Menteri Yohana khususnya terkait masalah perempuan dan anak. Diantaranya, perbaikan sekolah-sekolah di Aikima, aktifnya kembali PKK, pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak, peningkatan ekonomi keluarga berupa modal usaha pembuatan keripik Hepere, pemberdayaan kaum perempuan dan lansia seperti kursus keterampilan dan bantuan pengadaan mesin jahit. Menteri Yohana pun berencana mengupayakan aspirasi warga Aikima yang disampaikan Kepadanya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Menteri PP-PA.

Usai berkunjung ke Kampung Aikima, Menteri Yohana kemudian melakukan kampanye BERLIAN (Bersama Lindungi Anak) di Gedung Ukumiarek Asso di Wamena. Disana, Menteri Yohana saksikan pembentukan Forum Anak Kabupaten Jayawijaya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayawijaya diwakili sekertaris Daerah, Yohanes Walilo. Selain itu, Menteri Yohana juga mendengarkan suara anak dari Forum Anak Kabupaten Jayawijaya, serta penandatanganan komitmen bersama Pemda menjadikan Kabupaten Jayawijaya menuju kabupaten/kota layak anak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki tiga program unggulan yaitu tiga akhiri atau 3Ends. Akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri kekerasan pada anak, dan akhiri perdagangan manusia. Adanya Forum Anak Kabupaten Jayawijaya yang baru dibentuk, anak-anak akan menjadi pelopor dan pelapor untuk pelanggaran hak-hak anak yang terjadi di daerahnya serta menyadarkan masyarakat akan tanggungjawab dalam menjaga dan melindungi mereka. “Anak-anak Jayawijaya adalah aset bagi masa depan Tanah Papua,” jelas Menteri Yohana dihadapan ratusan anak dan guru-guru.

Temu Tokoh adat LAPAGO

Giat Ketiga, Menteri PPPA Yohana Yembise didampingi beberapa deputi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya melakukan pertemuan dengan tokoh adat pegunungan tengah Jayawijaya atau LAPAGO. Pertemuan berlangsung selama kurang lebih dua jam, Menteri Yohana, OPD, LSM membahas sejumlah isu perempuan dan anak, serta mengajak sejumlah tokoh adat yang hadir untuk bersinergi dengan program-program KemenPPPA di tanah Papua.

“Kementerian kami memiliki sumber daya, program dan anggaran. Tapi para tokoh adat di pegunungan tengah Papua ini, mereka lah yang memiliki masyarakatnya. Jadi sangat penting untuk menggandeng para tokoh adat, dan tokoh masyarakat satu misi melindungi hak-hak perempuan dan anak. Serta memberikan kesempatan pada perempuan untuk bisa menempati posisi-posisi strategis di pemerintahan,” tambah Menteri Yohana.

Dalam dialog yang dilaksanakan di Gedung Sasanawiyo Kota Wamena, para Tokoh Adat berharap Menteri Yohana dapat memberikan solusi bagi banyaknya anak jalanan di Kabupaten Jayawijaya, melakukan sosialisasi tentang hak-hak anak dan perempuan yang memang masih belum banyak dipahami oleh masyarakat papua yang ada di daerah terpencil, serta menghapuskan kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.(rilis)