Iklan

January 22, 2018, 06:33 WIB
Last Updated 2018-05-31T13:35:24Z
Dinamika

Bappelitbangda Targetkan 11 Kecamatan yang ada memiliki Bank Sampah

Jurnal , Manado - Pemerintah Kota Manado melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) telah menargetkan 11 kecamatan yang ada untuk memiliki bank sampah. 

Menurut Kepala Bappelitbangda DR Liny Tambajong Msi, kehadiran bank sampah merupakan salah satu upaya pemkot untuk mengurangi volume sampah rumah tangga yang terus bertambah setiap hari.
“Ini merupakan ajakan kepada semua masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga untuk memanfaatkan sampah yang ada bernilai guna. 

Selain itu, tentunya untuk mengurangi sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah over capacity,” koar Tambajong, usai mengikuti launching bank sampah berbasis online di 9 kelurahan di kecamatan Singkil, Senin (22/1) kemarin.

Bank sampah di kecamatan Singkil ini dilaunching secara langsung oleh ketua TP-PKK kota Manado, Prof Paula Lumentut-Runtuwene dengan didampingi wakil ketua TP-PKK kota Manado, Imelda Bastiaan-Markus.

Ibu Paula berharap selain menjadi solusi penanganan kebersihan, kehadiran bank sampah di Kecamatan Singkil bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat kontribusi dari para ibu rumah tangga yang didalamnya termasuk ibu-ibu PKK.
“Sampah kini telah menjadi persoalan krusial di Kota Manado. 
Sehingga diperlukan kerja sama semua pihak untuk mengatasinya. 
Dan kiranya, ibu-ibu di Kecamatan Singkil menjadi pelopor dengan mulai mengurangi sampah rumah tangga masing-masing,” ungkap Prof Paula dalam launching bank sampah dan pemanfaatan sistem bank sampah online (smash) di Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil.

Lebih jauh kata Rektor Unima ini, Kecamatan Singkil telah menjadi pilot project kegiatan ini. Dan kami berharap Kecamatan lain bisa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Kecamatan Singkil.
“Singkil menjadi kecamatan pertama di Manado serta di Sulawesi Utara pada umumnya yang ada sistem bank sampah online. Dan diharapkan wilayah lainnya bisa segera ada,” harap Prof Paula yang juga menjabat Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) itu.

Wakil Ketua TP-PKK Imelda Markus Bastiaan menambahkan, program bank sampah bertujuan untuk mengelola sampah secara efektif dan efisien.
“Nantinya ini akan menambah pendapatan rumahtangga. Diharapkan sembilan kelurahan di Singkil bisa memanfaatkan aplikasi smash,” pinta Imelda.

Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yohanis Waworuntu mengapresiasi kehadiran program yang dipastikan akan mengurangi volume sampah menuju TPA.
“Pemkot melalui DLH memberikan bantuan satu pasang mesin pencacah sampah plastik dan organik untuk bank sampah di Kecamatan Singkil. 
Ke depan, pastinya akan terus ada kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi persoalan sampah,” tegas Waworuntu.

Sekadar diketahui, bank sampah dibentuk untuk mewujudkan program Indonesia bebas sampah. Di Manado sendiri, sudah ada sepuluh bank sampah berbasis online yang menggunakan aplikasi smash dengan 125 nasabah. 
Dan sampah yang telah menghasilkan uang sekira Rp16,49 juta. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Dharma Wanita Kota Manado Ny Usulu-Thalib, Camat Singkil Mursid Pangalima, perwakilan Bank BNI, DLH Provinsi Sulut dan ibu-ibu PKK dan warga di kecamatan Singkil.(Ipeh)