Jurnal,Manado - "Jangan jauhi wartawan, apalagi memusuhi wartawan, demikian dikatakan PR & Communication PT Meares Soputan Minning (MSM) Hery Rumondor saat berbicara sebagai salah satu narasumber pada kegiatan Workshop Kehumasan yang dilaksanakan Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (24/04/2018) di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
Menurut Inyo salah satu Public Relation (PR) terbaik di Bumi Nyiur Melambai, pernyataan itu dilontarkan bukan semata - mata membela profesi wartawan atau karena dirinya adalah seorang wartawan. Melainkan wartawan merupakan mitra kerja dari semua lapisan. Wartawan yang adalah pilar ke empat dari demokrasi setelah lembaga Eksekutif (Pemerintahan), Legislatif (DPR/Parlemen), dan Yudikatif (Lembaga Hukum).
"Tentunya, dengan fungsi sebagai alat Kontrol sosial dalam masyarakat/khalayak, serta sebagai pilar ke-4 demokrasi. Peran wartawan pada saat ini begitu sangat penting di masyarakat," kata lelaki yang hobi sepak bola dan olahraga paragliding ini.
Meski demikian, Inyo mengakui dalam pemberitaan selalu harus Cover Both Side (Melihat sudut pandang berita dari dua sisi) adalah marwah wartawan yang harus selalu dijaga. Karena wartawan itu sendiri adalah alat kontrol sosial bagi pemerintah dalam setiap kebijakannya. Sehingga wartawan seharusnya menjadi media penyampaian setiap aspirasi masyarakat terhadap pemerintah.
"Jika dalam pemberitaan narasumber atau bagian kehumasan merasa dirugikan atau tidak berimbang maka, solusi terbaik adalah klarifkasi kepada media yang bersangkutan," jelas Inyo. Sembari mencontohkan, sebagai PR atau menangani bagian kehumasan di perusahaan dan jika muncul berita yang tidak berimbang maka saya tidak klarifikasi di media, saya langsung ketemu dengan pemred atau penulisnya. Atau juga ke narasumber yang cetuskan isu itu.(man)