Iklan

July 30, 2018, 06:00 WIB
Last Updated 2018-07-30T13:00:54Z
Nasional

Informasi Layak Anak Wujudkan Insan Jenius

Jurnal,Jakarta - (30/7) Dalam rangka mengapresiasi cipta karya anak-anak bangsa dan insan media di dunia penyiaran untuk mewujudkan tayangan-tayangan ramah anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018, dengan tajuk "Persembahan Anak untuk Negeri". Acara ini juga ditujukan untuk memeriahkan rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) 2018 yang jatuh pada 23 Juli lalu dengan tema “Anak Indonesia, anak GENIUS (Gesit – Empati – BeraNI – Unggul – Sehat)”.

Tayangan televisi dan radio memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku anak-anak bangsa, untuk itu dibutuhkan lebih banyak lagi upaya-upaya perlindungan bagi anak agar tercipta penyiaran konten-konten yang ramah anak. “Disadari atau tidak, beberapa perubahan sikap pada anak seringkali disebabkan oleh tontonan televisi yang menjadi konsumsinya sehari-hari. Oleh sebab itu, menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk dapat meminimalisir dampak negatif dari tayangan televisi. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan tayangan televisi yang bermanfaat dalam upaya pemenuhan hak anak untuk mendapatkan informasi yang layak dan berdampak positif terhadap sikap, perilaku dan pola pikir anak. Tayangan yang dinikmati anak juga harus mengandung nilai edukasi dan pesan moral positif,” pungkas Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu.

Berdasarkan Pasal 72 ayat 5 Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 tentang hak anak dalam media menyatakan, media berperan melakukan penyebarluasan informasi dan materi edukasi yang bermanfaat dari aspek sosial, budaya, pendidikan, agama, dan kesehatan anak, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak. 

Pribudiarta menambahkan, hingga saat ini masih kurang tayangan televisi yang mendidik dan ramah anak. Anak-anak seakan dipaksa menikmati acara-acara yang tidak sesuai dengan usianya, lantaran minimnya pilihan acara anak. Adegan perundungan, kekerasan, intrik, pornografi dan adegan untuk dewasa kerap mewarnai jam-jam utama. Tanpa sadar, anak-anak terpapar tayangan tak mendidik dan berisiko meniru apa yang ditontonnya.

“Oleh sebab itu, kami mendorong seluruh insan penyiaran dan pertelevisian untuk terus meningkatkan porsi tayangan anak yang berkualitas, mendidik dan ramah anak. Jangan biarkan anak-anak kita terus terpapar tayangan negatif yang akan mempengaruhi sikap, perilaku dan kepribadiannya. Kita semua tentunya menginginkan anak Indonesia menjadi anak yang berkualitas, untuk mewujudkan pewaris bangsa yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia, yang menjadi tanggung jawab kita semua untuk mewujudkannya,” tutup Pribudiarta.

Dalam acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018 juga terdapat penghargaan khusus yang diberikan kepada para pencipta lagu legendaris, seperti Ibu Soed, AT Mahmud, Pak Kasur dan Bu Kasur. Pemberian anugerah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para insan penyiaran Indonesia untuk menciptakan lagu-lagu anak sesuai dengan masa tumbuh kembang anak.(rilis)