Jurnal Manado - Dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2018 , Dekan Dr.Flora Pricilla Kalalo SH,MH menggelar Press Conference Selasa (16/10) sore tadi yang bertempat di Ruangan Pojok Kependudukan Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado .
Dalam Press Conference, Flora mengatakan bakal menggelar seminar kebangsaan dan Focus Grup Discussion (FGD) memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober nanti.
Flora juga menyampaikan bahwa FGD dan seminar ini akan menghadirkan pembicara nasional. Agar menghimpun pemikiran yang bakal dijadikan rekomendasi untuk pemangku kepentingan.
"Ini adalah sebuah sumbangan pemikiran dari Indonesia Timur untuk Indonesia,"tukasnya.
Lanjut dikatakannya bahwa kegiatan tersebut diadakan untuk situasi bangsa termasuk Manado yang pada akhir -akhir ini sedang dihangatkan dengan situasi yang sangat mencemaskan Seluruh Warga di Kota Manado .
"Kita harus perlu sebuah komitmen kebangsaan, khususnya bagi generasi muda serta masukan berharga bagi keutuhan Indonesia," Ucapnya.
Dalam waktu yang bersamaan ,Flora juga mengatakan bahwa kegiatan lainnya adalah doa bersama antar-umat beragama Bagi Sulawesi Utara , Yang Tujuannya mendoakan keutuhan bangsa",Ucap Flora.
Menanggapi isu yang hangat dan membuat ricuh di Kota Manado pada hari kemarin ,Flora turut menyampaikan sesuatu terkait masalah penolakan ormas adat terhadap Habib Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith yang memicu gejolak di Manado.
Ia menilai, masalah tersebut harus diletakkan dalam kerangka hukum.
"Hukum harus jadi panglima, jangan ada interpretasi, hukum harus jadi pengawal,"katanya.
Menurut Flora, peristiwa itu harus jadi pelajaran bagi semua pihak untuk bijak bermedsos."Masyarakat hendaknya mengecek siapa yang memposting dan apa yang diposting. "Jangan cepat percaya harus kroscek,"Ucapnya.(Ipeh)