Iklan

January 14, 2019, 12:40 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:55:53Z
Mitra

1 Warga Meninggal, Mitra Siaga DBD

Jurnal,Ratahan-Kembali Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di Utara Celebes awal tahun 2019,  Gigitan nyamuk aedes aegypti pembawa DBD kini jadi persoalan besar masyarakat, terlebih ketika sudah ada korban jiwa yang ditimbulkan. 
Minahasa Tenggara (Mitra) pun kini siaga DBD karena tak luput dari ancaman tersebut. Apalagi warga digemparkan dengan meninggalnya salah satu warga berusia 6 tahun di Desa Buku Tenggara Kecamatan Belang, setelah diklaim menderita DBD.
Diperoleh informasi, korban asal Belang tersebut sebelumnya sempat diperiksakan disalah satu klinik di kecamatan asalnya, selanjutnya direkomendasikan untuk dirujuk. 
Namun setelah dirujuk, nyawa korban tak bertahan lama dan harus meninggal Senin (13/1) lalu, akibat DBD. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Mitra membenarkan adanya kematian akibat DBD di Desa Buku Tenggara Kecamatan Belang. "Memang benar ada warga Mitra yang meninggal dikarenakan menderita DBD, sesuai hasil diagnosa pemeriksaan pihak medis di RS (Rumah Sakit, red) Umum Malalayang," ungkap Kepala Dinkes Dr Helny Ratuliu, kemarin.
Dia menyatakan, sejak awal tahun sudah ada sebanyak 6 warga yang ditetapkan menderita penyakit mematikan itu dan salah satunya meninggal dunia. "Saat ini kita (Mitra) sudah ada 6 warga yang positif DBD," katanya.
Upaya fogging (pengasapan) kini sudah dilakukan kontinyu dibeberapa daerah yang ada, namun penggenjotan terhadap kebersihan lingkungan termasuk wadah-wadah yang bisa menampung air, sangat dianjurkan untuk diperhatikan.
"Status kita kini siaga. Upaya fogging dibeberapa daerah sudah dan sementara dilakukan. Namun kami pula mensosialisasikan terkait pentingnya merealisasikan 3M plus guna menekan perkembangan jentik nyamuk. Khusus untuk lokasi korban DBD akan kita lakukan besok (hari ini, red) atau dalam 1-2 hari kedepan. Disampingi itu selain sosialisasi, penyuluhan terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, selanjutnya penanganan terhadap warga yang sakit untuk segera dibawa ke rumah sakit karena saat ini rumah sakit dianjurkan untuk menerima pasien yang diduga akan terserang DBD," tukas Helny.
Sedangkan, jika dibandingkan tahun silam, jumlah kasus DBD di Mitra ada sebanyak 58 orang. Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya penyakit ini, pun diharapkan takkan terjadi di Mitra, meski sudah ada korban jiwa. 
"Kalau KLB itu indikatornya ada kenaikan 100% dari kasus tahun lalu. Kita berharap tentu ini takkan terjadi. Namun juga kita tak dapat memprediksi hal tersebut seiring kita baru menapaki tahun 2019," pungkas Helny. (hak)