Iklan

January 30, 2019, 04:53 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:22:06Z
Politik

Olly Target Sapu Bersih Kursi Legislatif di Sulut

Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey Saat Mendampingi Ketum PDIP Megawati.(doc)
Jurnal,Manado – Tahapan formal Pemilu 2019 yang meliputi pemilihan presiden dan wakilnya, anggota DPR serta DPD, telah resmi dimulai dengan kampanye, sejak Minggu (23/9/2018), dan akan berpuncak pada hari pencoblosan, Jumat, 19 April 2019.
Disulut sendiri, pesta demokrasi sudah semakin terasa. Sejumlah partai – partai besar yang notabane ketua partainya adalah kepala daerah di Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah mencalonkan kader – kader andalan guna meraup kursi terbanyak yang tujuannya untuk menguasai parlemen. Salah satu partai penguasa di sulut adalah PDIP yang dinakhodai Olly Dondokambey.
Partai berlambang kepala banteng ini memasang target yang tidak muluk – muluk.
“PDIP Sulut menang. Baik pemilihan Pilpres maupun legislatif,” kata Olly yang juga adalah gubernur sulut.
Keyakinannya bukan tidak beralasan sebab pada Pilpres dimana usungan PDIP adalah incumbent dan partai kualisi adalah partai – partai besar. Pun dengan perolehan kursi di DPR RI, PDIP Sulut memperoleh terbanyak. Sementara di DPRD Provinsi, PDIP meraih kursi terbanyak sehingga posisi Ketua dewan yang tadinya diduduki oleh partai golkar dapat direbut oleh PDIP. Lain halnya di Ibu Kota Provinsi yaitu kota manado, PDIP hanya berhasil meraih enam kursi sehingga memposisikan diri sebagai wakil ketua.  
PDIP Sulut target menang baik Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Demikian dikatakan Ketua DPD Sulut Olly Dondokambey, Rabu (30/01/2019).
“Kita target untuk DPR RI target 3 kursi, awalnya hanya dua kursi. Provinsi target minimal 14 kursi, manado target 10 kursi, kita target ketua dewan,”pungkas Olly.
Diketahui ini pertama kalinya pemilihan presiden dan pemilihan para anggota legislatif dilakukan serentak. Pada pesta demokrasi sebelumnya, tahun 2014 dilakukan dua pemilu: pemilihan legislatif berlangsung pada 9 April untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pusat dan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan para anggota DPRD Provinsi dan DPRD kota/kabupaten.
Biaya penyelenggaraan Pemilu 2019 ini dianggarkan sebesar 24,8 triliun rupiah. Ini meningkat sekitar 700 miliar dibandingkan Pemilu 2014, yang diselenggarakan dengan biaya 24,1 triliun. Namun Pemilu tahun 2014, hanya Pemilu legislatif. Kali ini dilangsungkan serentak dengan pemilihan Presiden dan wakil presiden.(man)