Iklan

February 8, 2019, 05:29 WIB
Last Updated 2019-04-07T12:30:28Z
Dinamika

Gumalag Terus Koordinasi Dengan Kabupaten/kota Meminimalisir Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Utara Ir Marly Gumalag Saat Memberikan Bantuan Kepada Warga Berupa Alat Pencacah Sampah Plastik
JurnalManado - Terkait penanganan sampah terlebih sampah plastik yang diketahui bersama membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa terurai yang masuk ke wilayah laut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Utara Ir Marly Gumalag, ketika ditemui tim wartawan, Jumat (08/02/2019) diruang kernjanya mengatakan bahwa sampah yang masuk ke laut Bunaken merupakan sampah lintas, atau dari berbagai tempat yang mengikuti arus sungai dan masuk ke wilayah laut.

“Jadi begini, soal penanganan yang masuk ke laut itu termasuk sampah lintas, dan pemerintah sebenarnya sudah menelorkan program penanganan sampah, seperti contoh program Malendong Bunaken yang sudah ada sejak 2017 lalu, ada berbagai kegiatan yang secara rutin dilakukan Pemprov Sulut sekurangnya sebulan sekali turun lapangan secara gorong-royong mengangkat sampah di berbagai sungai di kota Manado”, jelas Gumalag.
Gumalag mengatakan bahwa tujuan dari program tersebut yaitu untuk meminimalisir volume sampah yang akan masuk ke wilayah laut.
Kadis Bersama Ibu Kapolri dan Gubernur Serta Jajaran Pemprov dan Petugas Kebersihan Dalam Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional

“Ya tujuannya jelas, selain membersihkan wilayah sungai, juga menjaga agar sampah-sampah tersebut tidak masuk ke wilayah kelautan”, sambungnya.

“Sebenarnya kalau diperhatikan secara teliti, disejumlah muara sungai yang ada di Manado ini sudah dipasang gabus apung yang fungsinya menahan volume sampah, tapi jika hujan deras yang mengakibatkan arus sungai bertambah keras maka ada juga sampah yang tembus”, beber birokrat senior tersebut.

Lebih lanjut, Gumalag mengatakan bahwa pihaknya juga saat ini sementara melakukan koordinasi dengan Kabupaten/kota yang memiliki wilayah sungai seperti sungai Tondano yang masuk pada wilayah Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara dan hilirnya ada di kota Manado.

“Pihak kami sedang melakukan koordinasi dengan Kabupaten Kota terkait seperti Minahasa, Minahasa Utara dan kota Manado. Hal ini untuk menangani sampah yang ada, terlebih khusus soal kualitas air”, tutur Gumalag.

Foto Bersama Usai Pembagian alat Kebersihan dan Tempat Sampah
“Intinya, sebagai pemerintah kami menghimbau untuk kesekian kalinya agar masyarakat lebih sadar akan kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan terlebih khusus sampah plastik sekali pakai, intinya ini edukasi saja”, sambungnya.

Gumalag juga mengatakan bahwa sebenarnya pada waktu lalu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE telah mengeluarkan edaran terkait penggunaan plastik sekali pakai.

“Kan Pak Gubernur sudah mengelurkan edaran terkait penggunaan plastik sekali pakai san gantinya masyarakat termasuk PNS harus membawa tumbller”, tutupnya.(*jm)