Iklan

April 15, 2019, 04:51 WIB
Last Updated 2019-04-15T11:51:10Z
Advetorial

Presidennya JOKOWI Sulut Semakin Maju Dalam Pembangunan

Presiden RI Jokowidodo
Jurnal,Manado - Bukan hanya isapan jempol bahwa program Nawacita yang ditelorkan oleh Presiden RI Jokowidodo sampai ke daerah - daerah. Terbukti Sulawesi Utara yang merupakan daerah paling utara di indonesia mampu tersentuh dalam percepatan pembangunan.

Saat Menyapa Warga Sulut di Kompleks Jarod
Apalagi tiga tahun lebih sulut dinakhodai oleh Gubernur Sulut yang handal Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw sehingga hampir sempurna. Proyek - proyek raksasa khususnya infrastruktur di sulut hampir terselesaikan. Hal itu semata mewujudkan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK). 

Dari jembatan soekarno yang telah tuntas, Bendungan Kuil, Jalan Tol Manado - Bitung yang telah difungsikan, Senin (24/12/2018). Pengoperasian Jalan Tol Manado-Bitung seksi 1B dan 2A yang terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer. Dimana Pada jalur normal, waktu tempuh bisa mencapai 45-60 menit, sedangkan melalui jalan tol Manado-Bitung hanya membutuhkan waktu 25-30 menit.

Begitu juga dengan Mega proyek Manado Outer Ring Road (MORR) III yakni Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer yang terus dipercepat oleh Gubernur.
Selain itu program ODSK yang dalam on progres yaitu jalan Bandara Sam Ratulangi ke Kawasan Ekononi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang.
Saat Mengunjungi Pembangunan Jalan Tol

Palapa Ring merupakan program Nawacita. Beberapa waktu lalu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.


Paket Tengah yang bernilai Rp. 1,38 Triliun. Akses point-of-presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.


KEK Bitung berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014. KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. Aksesibilitas tersebut didukung dengan adanya Pelabuhan Hub Internasional Bitung sebagai hub perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia. Berjarak 44 km dari Ibukota Manado, KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia.

Dengan total area seluas 534 ha, KEK Bitung berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional. Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa beserta produk turunannya yang memiliki pasar yang sangat luas dan diminati baik dalam skala nasional maupun internasional.

Berdasarkan potensi wilayah dan keunggulan geostrategis, KEK Bitung diharapkan mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, farmasi dan menarik investasi senilai Rp 32 triliun hingga tahun 2025.

Pada tanggal 1 April 2019, Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Morotai, Rusun Mahasiswa IAIN Manado dan UKIT Tomohon. Peresmian seluruh proyek itu dilakukan di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (1/4/2019) pagi. Bahkan pada kesempatan tersebut Presiden berjanji pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK sehingga mampu bersaing dengan negara lain.(adv)

"Bapak Presiden Sangat Membantu Pembangunan di Sulut"
Gubernur Dampingi Presiden Saat Berkunjung ke Manado
JurnalManado - Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengakui peran Presiden RI terhadap pembangunan di Sulut sangat besar. Bahkan dengan campur tangan Jokowi Sulut semakin hebat dan tambah maju.

"Kita semua terima kasih ke Pak Presiden, semua pembangunan bantuan Pak Jokowi," kata Olly.

Gubernur mengatakan, tanpa topangan Jokowi, membangun Sulut sulit terwujud "Nggak ada guna saya jadi gubernur, duit cuma Rp 4 triliun (APBD) mana bisa bangun infrstruktur. Baru bayar gaji PNS, belum lain-lain. Semua karena banruan pak Jokowi, kita gampang dapat duit," kata dia.

Ia mengurai peran Jokowi, pertama Jembatan Soekarno selesai di era Jokowi setelah lama terkatung-katung. "Jembaran Soekarno sekarang jadi trademark kota Manado selesai di era Pak Jokowi," kata dia.

Kedua, kepedulian Jokowi agar masyarakat tak lagi kena banjir. "Dalam rangka penanganan banjir dibangun Bendungan Kuwil satu-satunya bendungan di Indonesia yang tidak untuk irigasi, hanya untuk banjir," kata dia.

Ketiga, Jokowi bangun Tol Manado-Bitung. "Tol ini lama terkatung-katung tak jelas, akan selesai dibangun di era Jokowi," kata dia.

Ke empat, kemajuan pesat pariwisata juga ada peran besar Jokowi. "Waktu kita urus izin, Presiden langsung telepon Menteri Perhubungan, lalu telepon Menkumham untuk izin visa bebas masuk," kata dia.

Kelima, dana desa. "Dana desa itu bukan peran gubernur atau bupati tapi Presiden Jokowi," kata dia.
Pantau Pembangunan Tol Manado - Tomohon

Pembangunan belum selesai, masih banyak yang harus dilanjutkan. Olly khawatir ganti pimpinan ganti kebijakan lagi, malah pembangunan terbengkalai

"Hal-hal seperti ini harus dipikirkan dengan baik," ungkap dia. Sembari mengatakan pada tanggal 31 maret presiden datang hanya untuk menghadiri kegiatan KGM ke X di Minut dan meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Morotai, Rusun Mahasiswa IAIN Manado dan UKIT Tomohon.(adv)