
Jurnal Manado-Pejabat Badan Gizi Nasional (BGN) didampingi Yayasan Cahaya Langowan Nusantara menggelar sidak disejumlah dapur makan bergizi gratis di wilayah Sulawesi Utara, Kamis (15/05/2025).
Tidak ketinggalan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bengkol, Manado, yang sempat viral mendistribusikan makanan ke sekolah dengan lauk ayam tidak layak, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan standard mitigasi sesuai juknis.
Hasil temuan dilapangan, memang benar terjadi kelalaian mendistribusi makanan dari SPPG Bengkol berupa menu ayam tidak layak yang didistribusi ke sejumlah sekolah, kendati belum sempat dikonsumsi para siswa sudah ditarik.
Pantauan media ini, untuk itu pejabat BGN dan mitra Yayasan sudah mengambil beberapa langkah penanganan agar kelancaran operasional sesuai juknis.
SPPG dapur Bengkol mengakui ada sebagian ayam berbau disebabkan terganggunya sistim pendingin (freezer).
"Kami menarik kembali paket makanan tidak layak itu sebelum disantap serta sebagian diganti yang baru," serentak dikatakan SPPG Bengkol kepada pejabat BGN dan mitra yayasan.
Atas laporan tersebut pejabat BGN yang didampingi mitra yayasan memitigasi serta melakukan intervensi langsung ke SPPG Bengkol.
Agar tidak terjadi lagi hal serupa, pejabat BGN mengatakan akan melaksanakan program Pelatihan Penjamah Makanan, yaitu program pelatihan penanganan bagi pelaksana dapur SPPG.
"Program ini tentunya akan berkordinasi dengan beberapa lembaga terkait seperti BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait," terang Ketua Yayasan Cahaya Langowan Nusantara Meyvi Lumangkun diaminkan pejabat BGN.
Lanjut Lumangkun, atas nama Yayasan Cahaya Langowan Nusantara sebagai mitra Badan Gizi Nasional sebagai pengelola SPPG Bengkol, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kami sudah melakukan investigasi serta mitigasi agar kejadian ini tidak terulang lagi. Artinya pengawasan berjenjang terkait makanan bergizi gratis wajib diperketat khususnya seluruh SPPG disetiap dapur makan gratis,” kata Meyvi Lumangkun.
"Kami pihak yayasan ketika mendapat kabar ada paket makanan gratis yang tidak layak langsung ditarik dan diganti. Dan dipastikan, paket makanan itu tidak dikonsumsi siswa agar terhindar persoalan kesehatan. Kami mitra yayasan pun meminta agar penerima makanan bergizi gratis mulai siswa pelajar, orang tua dan guru ketika mendapati makanan yang tidak layak komsumsi langsung bertindak dan laporkan ke SPPG yang bertugas," ungkap Lumangkun.
Lanjut Lumangkun, kejadian tersebut tentunya akan menjadi bahan evaluasi khusus setiap dapur-dapur yang menyajikan program makan bergizi gratis.
Disentil apakah ada semacam sanksi disetiap dapur ketika lalai dalam pengawasan soal penyajian makanan, Lumangkun menegaskan bukan yayasan tapi pihak BGN yang memiliki kewenangan soal itu.
"Untuk itu pihak yayasan dan BGN sudah melakukan sidak ke dapur-dapur makanan bergizi gratis hari ini (Kamis 15 Mei 2025), sekaligus memonitor dan evaluasi keseluruhan fungsi dapur makan gratis. Baik itu dari kelayakan sesuai standar gedung dapurnya, pengolahan sampahnya, gudang penyimpanan bahan pokok, hingga kinerja karyawan dapur dan pengawas dan kendaraan pengangkut paket makan gratis. Semua kita cek untuk menjadi bahan evaluasi,"tutup Lumangkun.
(postman)