Iklan

June 19, 2013, 23:20 WIB
Last Updated 2013-06-20T06:20:19Z
Pendidikan

Memaknai 4 Pilar Kebangsaan Bagi Generasi Muda


MANADO-Pendalaman materi tentang empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hak multak setiap warga negara untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari karena empat pilar merupakan pedoman dan penopang bagi masyarakat. Hal itu dikatakan Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) 7 Manado, Gracia Janice Wulanary Kondoy.
 
Menurutnya, dalam empat pilar terkandung nilai dan norma sosial dan yang pasti harus dipahami setiap warga negara.

Tentunya kalau kita tidak atau belum memahami apa itu 4 pilar, pasti dampaknya sangat berbahaya bagi kita dalam kehidupan ber-Negara ini, ujar Cia panggilan akrabnya.

Ia juga melanjutkan bahwa  Ada nilai-nilai sosial tentang kehidupan bermasyarakat yang ada di dalam empat pilar seperti,   Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang merupakan tujuan negara. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mempertegas bahwa negara kita adalah negara yang berbentuk republik. 

Sementara untuk Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan berbeda beda tapi tetap satu. Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara.
“Begitu pentingnya makna yang terkandung didalam empat pilar yang menjadikan kita tetap dalam perbedaan namun persatuan dan kesatuan adalah hal yang paling utama dalam kehidupan bernegara yang tidak bisa terpecah belah,” tegas siswi kelahiran 1998. Sembari menegaskan bahwa dirinya dalam kehidupan keseharian berfalsafah dan menjalankannya berdasarkan makna yang terkandung dalam empat pilar.
Dalam jaman modernisasi  sekarang ini.

 
Dirinya tak memungkiri bahwa banyak korban-korban yang terperosok dalam kehidupan modernisasi itu sendiri terutama dikalangan anak muda yang notabene adalah pelajar. Dimana dalam pergaulan para generasi penerus bangsa sebagian melihat bahwa pergaulan bebas yang berujung pada tindakan melanggar etika dan norma adalah hal yang modern. 


“Saya sangat menyayangkan jika pandangan anak muda dalam pergaulan seperti itu. Karena ingin terlihat sebagai anak yang tidak kuper alias anak gaul mereka nekad melakukan apa saja. Apa jadinya anak bangsa jika pergaulan mereka tidak sesuai dengan idiologi dan falsafah kehidupan berbangsa? Bagaimana jadinya negara kita kedepan nanti?” papar Cia yang bercita-cita ingin jadi Guru mata pelajaran Fisika.


Seharusnya generasi muda  sekarang ini harus mengsyukuri karena telah merasakan dan menikmati kemerdekaan atas perjuangan generasi terdahulu. Yang terpenting adalah bagaimana kita semua meneruskan pejuangan dan mengisi dan menjadikan negara kita lebih maju dan jaya dari negara yang lain. 

Begitupun daerah kita sendiri. Khususnya Sulawesi Utara, generasi mmuda harus bangkit dan bertekad denganmengikuti falsafah dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara untuk memajukan Sulut yang makmur sejahtera dan berdaya saing tinggi.


“Mari kita satukan tekad bangun daerah kita dengan berlandaskan empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Cia dengan motto “Hidup dan untuk Menghidupkan orang lain”.(man)