Jurnal,Jakarta -
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi juara dunia nomor ganda putra usai
menang 21-17 dan 21-14 atas pasangan China Liu Xiaolong/Qiu Zihan di final
Kejuaraan Dunia 2015.
Di bawah gegap-gempita Istora Senayan, Jakarta,
Hendra/Ahsan mengawali pertandingan Minggu (16/8/2015) malam WIB dengan
langsung merebut dua poin pertama. Tapi setelah itu Liu/Qiu merespons dengan
merebut dua poin berikutnya untuk menyamakan kedudukan.
Liq/Qiu sempat berbalik unggul 3-2, tetapi
Hendra/Ahsan bukan cuma bisa menyamakan melainkan kembali unggul. Sayang
setelah itu serobotan di depan net dari pasangan Indonesia membuat bola keluar,
menghasilkan poin untuk pasangan China.
Selepas berimbang 4-4, Hendra/Ahsan beberapa kali
mengungguli perolehan angka lawan tetapi Liu/Qiu lantas juga bisa menyamakan
pada kedudukan 7-7, 8-8, 9-9, dan 10-10.
Jual-beli serangan yang membuat pertarungan
berjalan amat ketat tersebut pada prosesnya diselingi oleh interval dengan
Hendra/Ahsan memimpin tipis 11-10 menyusul sebuah challenge.
Kegagalan Qiu mengembalikan pukulan Hendra membuat
pasangan Indonesia lebih dulu menambah angka selepas interval. Namun, pasangan
China menipiskan skor jadi 12-13 setelah pukulan Ahsan jauh dari sasaran.
Liu/Qiu lalu bahkan juga kembali mampu menyamakan kedudukan.
Berikutnya smes Ahsan membuahkan hasil yang
dikehendaki untuk membuat Indonesia unggul 14-13. Tetapi pasangan China
lagi-lagi langsung merespons dengan cara menyamakan skor. Bukan cuma itu,
Liu/Qiu setelahnya juga sukses berbalik unggul.
Tak mau lama-lama dalam posisi mengejar,
Hendra/Ahsan berhasil menyamakan pada kedudukan 16-16 dan setelah itu memimpin
lagi. Masih dalam nuansa sengit, keunggulan satu poin tersebut kembali bisa
langsung dienyahkan pasangan China untuk berimbang 17-17.
Smes keras Ahsan akhirnya membuat Indonesia bisa
sedikit bernafas dengan keunggulan dua poin, 19-17. Serobotan di depan net
kemudian membuat Hendra/Ahsan mencatatkan game point. Gim pertama pun langsung
bisa direbut setelah kegagalan Liu mengembalikan bola.
Hendra/Ahsan meraih poin pertama pada gim kedua
dan seperti halnya di gim pertama Liu/Qiu langsung menyamakan skor.
Hendra/Ahsan sempat menjauh sampai 3-1, tetapi Liu/Qiu mampu mengejar lagi
untuk membuat kedudukan jadi 3-3.
Lewat duel tak
kalah alot, Hendra/Ahsan mampu terus menambah angka seraya menyetop perolehan
poin lawannya. Baru ketika Ahsan gagal mengembalikan bola Liu/Qiu bisa menambah
poin jadi 4-7.
Setelah itu giliran Hendra yang gagal
mengembalikan bola, setelah dua kali dites lawan, membuat pasangan China
langsung membayangi dengan 6-7. Setelah itu Hendra/Ahsan masih pegang kendali
sampai interval, 11-8.
Selepas interval duel-duel sengit masih tersaji
walaupun kali ini Hendra/Ahsan langsung mampu memperbesar keunggulan sampai
15-10 setelah meraih sejumlah poin secara beruntun. Momentum ini terhenti usai
lawan meraih poin berkat sebuah challenge.
Menyusul sebuah reli, Qiu gagal mengembalikan bola
dan membuat Hendra/Ahsan unggul 16-12. Keunggulan lalu terus dipertahankan
Hendra/Ahsan sampai ke championship point. Tak butuh waktu lama, Hendra/Ahsan
berhasil memastikan gelar usai pukulan lawan keluar sekaligus menuntaskan
pertandingan selama 37 menit tersebut.
Hasil ini membuat Indonesia berhasil meraih satu
gelar di Kejuaraan Dunia 2015. Untuk Hendra/Ahsan, ini merupakan medali emas
kedua setelah juga berjaya di Kejuaraan Dunia tahun 2013 lalu. Partai kali ini
juga membuat Hendra/Ahsan sekarang unggul 3-2 dalam pertemuannya atas Liu/Qiu
dan kali pertama partai kedua pasangan tersebut dituntaskan dengan straight game. Kemenangan
niscaya terasa kian spesial karena diraih Hendra/Ahsan di negeri sendiri sehari
sebelum hari Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sedangkan Liu/Qiu harus puas meraih medali perak
atas posisinya sebagai runner-up. Sementara itu Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong
dari Korea Selatan dan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dari Jepang kebagian
medali perunggu atas keberhasilannya menembus semifinal.(dtc)