Iklan

August 16, 2015, 06:37 WIB
Last Updated 2015-08-16T13:37:20Z
Olahraga

Hendra - Ahsan Harumkan Nama Indonesia

Jurnal,Jakarta - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi juara dunia nomor ganda putra usai menang 21-17 dan 21-14 atas pasangan China Liu Xiaolong/Qiu Zihan di final Kejuaraan Dunia 2015.

Di bawah gegap-gempita Istora Senayan, Jakarta, Hendra/Ahsan mengawali pertandingan Minggu (16/8/2015) malam WIB dengan langsung merebut dua poin pertama. Tapi setelah itu Liu/Qiu merespons dengan merebut dua poin berikutnya untuk menyamakan kedudukan.

Liq/Qiu sempat berbalik unggul 3-2, tetapi Hendra/Ahsan bukan cuma bisa menyamakan melainkan kembali unggul. Sayang setelah itu serobotan di depan net dari pasangan Indonesia membuat bola keluar, menghasilkan poin untuk pasangan China.

Selepas berimbang 4-4, Hendra/Ahsan beberapa kali mengungguli perolehan angka lawan tetapi Liu/Qiu lantas juga bisa menyamakan pada kedudukan 7-7, 8-8, 9-9, dan 10-10. 

Jual-beli serangan yang membuat pertarungan berjalan amat ketat tersebut pada prosesnya diselingi oleh interval dengan Hendra/Ahsan memimpin tipis 11-10 menyusul sebuah challenge.

Kegagalan Qiu mengembalikan pukulan Hendra membuat pasangan Indonesia lebih dulu menambah angka selepas interval. Namun, pasangan China menipiskan skor jadi 12-13 setelah pukulan Ahsan jauh dari sasaran. Liu/Qiu lalu bahkan juga kembali mampu menyamakan kedudukan.

Berikutnya smes Ahsan membuahkan hasil yang dikehendaki untuk membuat Indonesia unggul 14-13. Tetapi pasangan China lagi-lagi langsung merespons dengan cara menyamakan skor. Bukan cuma itu, Liu/Qiu setelahnya juga sukses berbalik unggul.

Tak mau lama-lama dalam posisi mengejar, Hendra/Ahsan berhasil menyamakan pada kedudukan 16-16 dan setelah itu memimpin lagi. Masih dalam nuansa sengit, keunggulan satu poin tersebut kembali bisa langsung dienyahkan pasangan China untuk berimbang 17-17.

Smes keras Ahsan akhirnya membuat Indonesia bisa sedikit bernafas dengan keunggulan dua poin, 19-17. Serobotan di depan net kemudian membuat Hendra/Ahsan mencatatkan game point. Gim pertama pun langsung bisa direbut setelah kegagalan Liu mengembalikan bola.

Hendra/Ahsan meraih poin pertama pada gim kedua dan seperti halnya di gim pertama Liu/Qiu langsung menyamakan skor. Hendra/Ahsan sempat menjauh sampai 3-1, tetapi Liu/Qiu mampu mengejar lagi untuk membuat kedudukan jadi 3-3.


Lewat duel tak kalah alot, Hendra/Ahsan mampu terus menambah angka seraya menyetop perolehan poin lawannya. Baru ketika Ahsan gagal mengembalikan bola Liu/Qiu bisa menambah poin jadi 4-7. 

Setelah itu giliran Hendra yang gagal mengembalikan bola, setelah dua kali dites lawan, membuat pasangan China langsung membayangi dengan 6-7. Setelah itu Hendra/Ahsan masih pegang kendali sampai interval, 11-8.

Selepas interval duel-duel sengit masih tersaji walaupun kali ini Hendra/Ahsan langsung mampu memperbesar keunggulan sampai 15-10 setelah meraih sejumlah poin secara beruntun. Momentum ini terhenti usai lawan meraih poin berkat sebuah challenge.

Menyusul sebuah reli, Qiu gagal mengembalikan bola dan membuat Hendra/Ahsan unggul 16-12. Keunggulan lalu terus dipertahankan Hendra/Ahsan sampai ke championship point. Tak butuh waktu lama, Hendra/Ahsan berhasil memastikan gelar usai pukulan lawan keluar sekaligus menuntaskan pertandingan selama 37 menit tersebut. 

Hasil ini membuat Indonesia berhasil meraih satu gelar di Kejuaraan Dunia 2015. Untuk Hendra/Ahsan, ini merupakan medali emas kedua setelah juga berjaya di Kejuaraan Dunia tahun 2013 lalu. Partai kali ini juga membuat Hendra/Ahsan sekarang unggul 3-2 dalam pertemuannya atas Liu/Qiu dan kali pertama partai kedua pasangan tersebut dituntaskan dengan straight game. Kemenangan niscaya terasa kian spesial karena diraih Hendra/Ahsan di negeri sendiri sehari sebelum hari Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sedangkan Liu/Qiu harus puas meraih medali perak atas posisinya sebagai runner-up. Sementara itu Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong dari Korea Selatan dan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dari Jepang kebagian medali perunggu atas keberhasilannya menembus semifinal.(dtc)