Iklan

August 30, 2015, 05:49 WIB
Last Updated 2015-10-16T12:50:23Z
Nasional

Pemprov Bujuk investor Bidang Kelistrikan

Jurnal,Gorontalo - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan bahwa infrastruktur merupakan modal utama dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, sehingga membutuhkan perhatian besar dari setiap pemerintah daerah.

Infrastruktur menjadi satu dari empat program prioritas Provinsi Gorontalo selain pendidikan gratis, kesehatan gratis dan ekonomi kerakyatan.

"Listrik adalah infrastruktur pertama yang harus kami kebut tahun ini, karena selama ini Gorontalo masih bergantung dari Sulawesi Utara untuk memasok sebagian kebutuhan listrik," katanya di Gorontalo, Minggu.

Di sektor kelistrikan sejumlah pembangkit sedang dibangun yakni PLTU Anggrek 2x2,5 Mega Watt di Kabupaten Gorontalo Utara dan PLTG berkapasitas 2x50 MW di Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato.

PLTG Paguat ditargetkan akan beroperasi pada Februari 2016 dan PLTU Anggrek yang sempat terkendala pembebasan lahan diprediksi rampung pada akhir 2016.

"Saya berkali-kali meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di Gorontalo terutama di bidang kelistrikan. Jika kebutuhan listrik tidak terpenuhi maka investasi lainnya di daerah ini akan suram," lanjutnya.

Selain listrik, pemprov juga sedang membangun lima mega proyek yaitu yakni Gorontalo Outer Ring Road atau jalan lingkar luar Gorontalo, revitalisasi Danau Limboto, pembangunan Bandara Djalaluddin, Bendungan Randangan serta RSUD Provinsi.

Revitalisasi Bandara Djalaluddin sendiri tahun 2015 ini memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp137 miliar.

Anggaran sebesar itu dibagi untuk pekerjaan landasan pacu senilaiR 60 miliar, pembangunan terminal dan interior Rp72 miliar dan sisanya untuk pembangunan taman serta patung pahlawan nasional Nani Wartabone.

Sedangkan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) yang menghubungkan Bandar Udara Djalaludin dengan Pelabuhan Ferry Kota Gorontalo sepanjang 45,316 kilometer itu akan menelan dana sebesar Rp 6,9 triliun.

Sementara revitalisasi danau hingga saat ini telah menghabiskan dana sebesar Rp300 miliar untuk pengerukan sedimen, pembangunan jalan penghubung serta pintu air.

"Saya bolak-balik bertemu menteri dan presiden. Semuanya membuahkan hasil karena presiden menyetujui dan siap mengalokasikan APBN untuk membantu meringankan APBD dalam proyek ini," jelasnya.

Ia menuturkan pada 2015, Provinsi Gorontalo mendapatkan alokasi APBN Rp1,3 Triliun Rupiah. Dana itu hampir setara dengan APBD Gorontalo 2015 sebesar 1,4 Triliun.(atr)