KONSEP kota modern selang Lima tahun terakhir menjadi prioritas
Pemerintah Kota Manado. Berbagai gagasan dan terobosan terus dilakukan Walikota
DR Ir GS Vicky Lumentut untuk menuju Kota Manado yang lebih baik.
Kendati Kota Manado
sendiri pernah mengalami goncangan yang hebat, 15 Januari 2014 lalu, terjadi
banjir bandang dan tanah longor sehingga memporakporandakan fasilitas
pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan Data terbaru dari Pos Komando Tanggap
Darurat Bencana Pemkot Manado, tercatat kerusakan di 19 ruas jalan 31,6 km
dengan perkiraan kerugian Rp 39,5 M. Jembatan 5 unit perkiraan kerugian Rp 40,4
M. Saluran drainase 3,9 km perkiraan kerugian Rp 4 M.Tanggul anak sungai 1,6 km
perkiraan kerugian Rp 3,4 M. MCK, Air bersih, Sanitasi, Pipa PDAM 1 unit, kerugian
Rp 4 M. Tanggul sungai Tondano 6,2 km perkiraan kerugian Rp. 360 M. Tanggul
sungai Sario 1 km perkiraan kerugian Rp 60 M. Tanggul sungai Sawangan 1 km
perkiraan kerugian Rp 140 M.
Namun, kesigapan Walikota
Manado DR Ir GS Vicky Lumentut, kondisi wajah kota berangsur pulih dan kembali
normal dalam kurun waktu yang tidak lama.
Tidak berlebihan jika
respon tanggap darurat Pemerintah Kota Manado diapresiasi berbagai kalangan.
Mengutip pemberitaan di media baik lokal maupun nasional, dimana kota Manado pada
7 Maret 2014, dikunjungi para walikota bupati se Indonesia dalam rangka
Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang digagas
pihak Depdagri.
Mereka secara terang –
terangan memuji roda pemerintahan yang ada di Kota Manado dibawah kepemimpinan
Walikota Lumentut, terkait penanggulangan bencana yang belum lama terjadi
dirasakan begitu cepat dan efisien dilakukan, meski dengan dana bantuan yang
kurang tapi Pemkot Manado bisa memulihkan Kota Manado secara cepat dan tepat.
"Bencana di Manado
lalu, begitu hebat dan dahsyat. Tapi Pemkot Manado bisa mengatasi dengan baik,
ini berkat kepemimpinan Pak Lumentut yang brilian dan supel,"kata Walikota
Bandung Ridwan Kamil kagum waktu itu. Sementara jembatan Dendengan Dalam
(Dendal) yang merupakan salah satu jembatan penting di Kota Manado, segera akan
dilakukan perbaikan.
Termasuk pernyataan
pujian datang dari Penjabat Gubernur Sulut DR Soni Sumarsono saat silahturahmi
bersama jajaran Pemkot Manado, pada Jumat (25/09/2015) lalu di ruang serbaguna
Pemkot Manado.
Diungkapkan Sumarsono
saat menyempatkan diri mengunjungi pasar Bersehati Manado, dia mengaku heran
dan takjub melihat wajah-wajah penuh gairah hidup dengan semangat.”Itu artinya
bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Manado berjalan baik,”katanya.
Penjabat Gubernur Sulut
juga menyatakan kekagumannya terhadap cara Pemerintah Kota Manado mengatasi
masalah banjir bandang lalu."Telah banyak yang saya lihat dan saya tidak
habis pikir, bagaimana kota yang jauh dari pusat ini begitu banyak kemajuan.
Apalagi pernah terkena musibah banjir bandang yang memporak-porandakan kota,
kemudian rapi dan pulih kembali dalam waktu yang cepat, seperti tidak pernah
kena musibah,"ungkap Sumarsono dengan nada kagum.
Diketahui, Walikota
Manado DR Ir GS Vicky Lumentut terus berupaya untuk meningkatkan perbaikan
infrastruktur. Sementara khusus jembatan Dendengan Dalam (Dendal), jembatan ini
masuk dalam salah satu point usulan bantuan dana ke pemerintah pusat. Namun
sayang dana tersebut tak kunjung turun. Untuk mengantisipasi hal ini terang
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Manado, Roy Mamahit, Pemerintah Kota
Manado melalui Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut, mengambil alih dengan
keputusan cerdas untuk membangun kembali jembatan Dendal ini melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 15 miliar sehingga tidak menyentuh dana APBD.
“Ya, jembatan di
Kelurahan Dendengan Dalam sekira awal Oktober segera dimulai pengerjaannya. Itu
menggunakan DAK yang diarahkan pak walikota dari total DAK 90 miliar,” kata Roy
Mamahit.
Pekerjaan jembatan
tersebut jelas Mamahit, memang sangat mendesak. Rencananya panjang jembatan 40
meter dengan lebar 9 meter ini, akan diselesaikan hingga Desember 2015. (lihat
grafik program pengendalian banjir, red).
Sementara menjawab tanggapan minor terkait
perbaikan infrastruktur jalan Kota Manado menurut Mamahit, kewenangan
Pemerintah Kota hanya sebatas 565.839,37 kilometer, ditambah jalan lingkar
Bunaken 17 kilometer. Selebihnya kewenangan nasional dengan panjang jalan
45.400 kilometer, sesuai Kepmen Kimpraswil tahun 2004. Panjang jalan Provinsi
88.450 kilometer, berdasarkan SK Gubernur No. 187 tahun 2008 tanggal 2 Juli
2008. “Untuk jalan kota Manado, sudah dikerjakan bahkan sudah dinikmati
warga,”terangnya. (lihat grafis program pembangunan infrastruktur pedesaan.
red)
Selain itu, kondisi 29 jembatan yang tersebar
di 11 kecamatan, ada 4 rusak ringan dan 25 jembatan keadaan baik. Kota Manado
dilintasi oleh 5 sungai yaitu ; Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Bailang,
Sungai Sario, Sungai Malalayang, Sungai Tondano berhulu di Danau Tondano,
(wilayah Kabupaten Minahasa) dan bergabung dengan Sungai Tikala (bagian tengah
Kota Manado) sebelum bermuara di Teluk Manado. Pemerintah Kota Manado juga
melalui Dinas PU sedang membuka akses jalan – jalan serta perbaikan jalan di
lorong – lorong atau jalan tembus di seluruh kelurahan yang tersebar di 11
kecamatan yang ada. (lihat grafis program pembangunan saluran drainase /
gorong-gorong, red).
Berikut program pengembangan infrastruktur PU
Kota Manado: - Program KIP (Kampoong Improvement Programme) - Program
pemeliharaan jalan, peningkatan kapasitas, akses baru (jalan alternative). -
Kantor Kelurahan 87 UNIT (11 kecamatan, 504 lingkungan) - Drainase 568 dikali 2
(kiri kanan jalan) - Air bersih (program pembangunan sarana prasarana air
bersih perkotaan-PSPABP) - Revitalisasi kawasan seperti perbaikan trotoar. -
Program ruang terbuka hijau sebagai ruang public – Taman Berkat Boulevard
(dimanfaatkan untuk olahraga). (lihat grafis program pembangunan jalan dan
jembatan, red).
Tidak kalah pentingnya, rencana pembangunan
Kantor Walikota baru di Kecamatan Mapanget (sekarang tahap pembebasan lahan).
“Hampir lima tahun pembangunan kota Manado dibawah kepemimpinan Walikota DR Ir
GS Vicky Lumentut terus tumbuh dan berkembang. Program perawatan dan perbaikan
infrastruktur di kota Manado juga terlaksana dengan baik,”jelas Kadis PU
Manado. (lihat grafis program pelayanan administrasi perkantoran, red).
Yang pasti jelas Mamahit, Pemerintah Kota
Manado, dalam terus melakukan perbaikan disegala bidang untuk mewujudkan Visi
Manado 2015 :“ Manado Kota Model Ekowisata” Salah satu perwujudan pembangunan
tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara
lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan
berkelanjutan.(tim)