Mokodongan : Seharusnya Dibeberapa Titik Rawan Sudah Disosialisasikan
Jurnal, Manado-Mewaspadai kemungkinan terburuk
musim penghujan tanah longsor menjadi ancaman bagi warga Sulut yang bermukim di
daerah rawan bencana maka komisi I DPRD Sulut menjadwalkan akan memanggil
instansi terkait untuk mendapatkan laporan koordinasi kerja dan kesiapan dari
dinas terkait.
"Kita mewaspadai kemungkinan terburuk saja, jangan sampai kejadian seperti
tahun sebelumnya, setelah terjadi bencana baru bertindak akhirnya saling lempar
tanggung jawab, ini karena koordinasi instansi terkait yang kurang," jelas
Anggota Komisi II Afan Mokodongan, Senin (16/11/2015) diruang kerjanya.
Lebih lanjut Mokodongan mengatakan, Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas
Kehutanan (Dishut) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diwajibkan
saling koordinasi.
"Hujan yang sangat deras dapat mengakibatkan banjir di beberapa daerah
rawan, karena di banyak pepohonan yang mati akibat panas berkepanjangan
berakibat tidak ada yang menyerap air hujan," ungkap Mokodongan.
Lanjutnya, sampai sejauh ini, tiga instansi terkait ini dinilai "adem
ayem" melihat cuaca ini seakan tidak ada tindakan real mewaspadai ataupun
mencegah terjadinya banjir dan bemcana longsor.
Padahal menurut Mokodongan, dibeberapa titik rawan banjir seharusnya sudah ada
sosialisasi pencegahan banjir dan bencana alam.
"Musim panas selama 6 bulan banyak membuat tumbuhan mati, dikhawatirkan di
musim hujan tidak akan mampu menahan jumlah tampung air di tanah sehingga
menyebabkan longsor selain itu sungai tidak dibersihkan dari sampah sehingga
dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya sumbatan sehingga berdampal
banjir," katanya.
Masi menurut Mokodongan perkiraan BMKG musim hujan akan berlangsung sampai
akhir desember dan data yang dirilis BNPB sendiri, Se indonesia bencana banjir
yang paling banyak memakan korban jiwa.(bin)