Jurnal, Manado- Adriana Dondokambey, ketua komisi 3 DPRD Sulut dengan tegas meminta kepada Balai Jalan XI untuk serius dalam menyelesaikan pembebasan lahan untuk jalan tol Manado-Bitung, Kamis (28/7). Menurut kakak kandung Gubernur Olly Dondokambey ini saat ini masalah pembebasan lahan adalah salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengerjaan mega proyek tersebut,
"Dana dari pusat itu sudah ada, tapi Balai Jalan yang harus menyelesaikan masalah administrasi disini, mereka harus menyerahkan laporan ke pusat baru dana pembebasan lahan tersebut bisa dicairkan"tukas legislator dapil Minut-Bitung ini kepada sejumlah awak media diruang kerjanya.
Adriana menegaskan, agar pemerintah pusat dalam hal ini juga Balai Jalan, bisa lebih menseriusi pekerjaan yang sedang dijalankan, yakni pembuatan jalan tol. Karena banyak masyarakat sampai saat ini yang terpaku karena tanah mereka belum ada pembebasan lahan, padahal dari pemerintah desa sudah mengumpulkan berkas-berkas dan sertifikat tanah. “Tapi sampai saat ini hanya janji saja, dan belum ada realisasinya,” tegasnya,
Adriana juga menambahkan, bahwa peran tim apprasial saat ini sangat penting untuk menentukan harga dari lahan-lahan yang akan dibebaskan “Selain itu, bagi tim apprasial juga harus pro aktif, supaya dalam menilai harga tanah bisa cepat dan harus dinilai dengan benar, jangan membeda-bedakan harga,” pintah Dondokambey. Tambahnya lagi, Balai Jalan harusnya lebih aktif, kami juga tidak tahu pasti masalahnya apa, hingga pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol ada keterlambatan, padahal petugas dari balai jalan selalu bolak-balik ke Jakarta, untuk berkonsultasi dengan pusat. “Mungkin saja ada pergantian kabinet menteri, jadi agak terlambat. Kami berharap dengan kabinet menteri yang baru, Balai Jalan bisa lebih cepat menyelesaikan dan lebih serius menangani pembuatan jalan tol,” tandas Dondokambey.(bin)
