Jurnal, Manado-Pasca diresmikannya Bandar Udara (Bandara) Miangas, oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini, dinilai bakal menambah pertahanan di wilayah perbatasan, Kabupaten Talaud. Wakil rakyat Sulawesi Utara (Sulut) berpendapat, dengan dibuatnya bandara di sana, pengamanan terhadap pencurian ikan dari kapal-kapal asing akan lebih terpantau.
Belakangan, sebagai pulau terluar di Indonesia, aktifitas di seputaran perairan Miangas sulit terjangkau. Teranyar, di sekitar pulau tersebut, begitu marak terjadi pencurian kekayaan alam Indonesia oleh kapal-kapal asing. Salah satunya kegiatan illegal fishing yang sering terjadi di perairan wilayah ini.
Terkait persoalan itu, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, daerah pemilihan Nusa Utara, Ivone Bentelu, angkat bicara. Ia menyampaikan, dibangunnya bandara di Miangas, bermanfaat untuk memperkuat daerah perbatasan dengan negara lain. Informasi-informasi terkait keberadaan kapal-kapal asing akan semakin cepat didapat. “Kapal asing yang mencuri di daerah Indoensia akan semakin terpantau,” kata politisi PDIP itu, Minggu (23/10)
Diakui Bentelu pencurian ikan di perairan sana sangat banyak. “Itu karena jauh dari jangkauan. Karena mereka (Miangas, red) pulau terluar sehingga seringkali penjagaan agak berkurang. Dengan adanya bandara tersebut semuanya akan lebih ditingkatkan,” kuncinya. (Bin)
