Kota Manado sebagai Ibukota
Provinsi yang terletak di ujung utara pulau Sulawesi terus berbenah diri
menjadi kota cerdas. Kota yang merupakan pintu gerbang pariwisata tak luput
dari usaha yang gencar menjadikan kota ini bersih, sehat, indah dan aman. Salah
satu program yang sekarang lagi buming yaitu sampah.
Sampah menjadi persoalan sexi
yang terus saja dibicarakan dan seakan tidak ada habisnya.
Sampah setiap detik selalu membawa
ancaman baik dari segi estetika maupun kesehatan serta kenyamanan. Fenomena
yang timbul, Segencar apapun yang dilakukan pemerintah kota dan masyarakatnya
dalam menanggulangi masalah sampah namun pada kenyataannya sampah tetap
terlihat dan terdeteksi. Di jalan-jalan, perkantoran, sekolah, perumahan, pusat
perbelanjaan dan rumah-rumah penduduk. Yang memiriskan, sungai dan lautan pun
terjadi pencemaran.
Inipun menjadi masalah
klasik. Dan perlu diingat dan digaris
bawahi sampah salah satu penyebab banjir, penyumbatan drainase.
Perkembangan volume sampah di
kota Manado yang dilaporkan adalah tahun 2011 berjumlah 828.812 meter kubik,
tahun 2012 meningkat 840.960 meter kubik, tahun 2013 menjadi 940.703 meter
kubik dan tahun 2014 meningkat menjadi 980.865 meter kubik. Peningkatan volume
sampah ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk Manado yang terus
mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Peningkatan sampah 300ton per hari di
tahun 2016 akhirnya jadi persoalan krusial juga bagi pemerintah yang akhirnya
lahan TPA semakin menipis. Bukan itu saja, ternyata ibukota provinsi ini juga
dijadikan “TPA” bagi daerah lain seperti Bitung, Tomohon, Minut, serta Minahasa.
Meski demikian, saya perlu
memberikan acungan jempol atas upaya pemerintah yang begitu gigih dalam upaya
menjadikan Kota Manado kinclong. Bahkan sangking pedulinya sehingga persoalan
sampah dijadikan persoalan bersama di sulawesi utara.
Disetiap kecamatan telah dibentuk
tim khusus untuk kebersihan. Mengangkut sampah, membersihkan drainase, dan
menyapu jalan. Ini merupakan langkah jitu pemerintah agar manado “Terbebas”
dari sampah.
Apakah telah berhasil?” saya
pastikan BELUM!!!
Bahkan hingga saat ini dengan
adanya tim kebersihan kecamatan tidak merubah drastis kondisi kota manado dari
sampah.
Pertanyaannya, bagaimana semua
bisa teratasi?”
Jawabannya ternyata saya temukan
saat mengikuti diskusi yang kebetulan ide saya dan teman saya selenggaran yaitu
diskusi publik terkait persoalan sampah mengangkat tema “Lingkungan Bersih,
Warga Sehat, Manado Cerdas”.
Langkah strategis yang dilakukan
pemerintah adalah pembentukan tim kebersihan hingga dilingkungan. Perda sampah
juga harus diberikan apresiasi. Sanksi moral bagi yang membuang sampah ???
Yang utama adalah pengetahuan warga soal
sampah dan kesadaran warga tentang membuang sampah.
Semuanya dimulai dari diri kita
sendiri dan dari lingkungan. Yang akhirnya ketika semua dapat dilaksanakan saya
yakin “Lingkungan Bersih, Warga Sehat, Manado Cerdas” dapat terwujud. PASTI!!!
(suratman)