Iklan

March 23, 2017, 07:10 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:34Z
Politik

Terima Keluhan Warga Soal Limbah, Komisi 4 Tinjau PT.JRBM.

Jurnal, Manado - Komisi IV Deprov Sulut menyambangi PT J Resources Bolaang Mongondow atau yang sering di singkat JRBM. Wakil Ketua Komisi IV Deprov Sulut  Inggried Sondakh yang memimpin Kunker tersebut mengatakan, kunjungan di PT JRBM adalah kunjungan  seperti biasa yakni cek on the spot untuk melihat langsung aktifitas pertambangan yang ada di PT JR BM, namun kunjungan ini lebih kepada pengelolaan lingkungan yakni pengelolaan limbah. Karena ada pengaduan dari masyarakat sekitar.

“Makanya kami melihat langsung berbagai hal sistem operasi yang ada. Yang kami dapati disana (JR BM) secara umum. Intinya berbagai hal regulasi dari kementrian ESDM dan lingkungan hidup sudah mereka lakukan. Mereka sudah masuk dalam status biru, karena yang paling tinggi adalah hijau, jadi sudah di atas rata-rata,” terang Politisi Golongan Karya (Golkar) ini, usai cek on the spot di lokasi tambang PT JR BM di Desa Bakan, Bolaang Mongondow, Rabu (22/03). 
Lanjut kata Sondakh, pada saat kami berkunjung ke lokasi pertambangan, sudah diskusikan lebih awal baru cek on the spot. “Secara berkala komisi IV akan kroscek. Apakah data - data yang diberikan akurat. Untuk awal ini kita harus berpikiran positif dulu terhadap perusahaan, berikutnya kami akan kroscek lagi, jika dalam kunjungan berikutnya tidak ada perkembangan, maka kami akan tindaki soal pengelolaan lingkungan,” pungkasnya. 

Sementara itu, personil Komisi IV lainnya, Ritta Lamusu menegaskan, ada hal yang perlu dirinya titipkan sebagai Putri dari Bolmong Raya kepada PT JRBM untuk kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.  “Karena, masa kontrak karya sampai tahun 2034. Kami berharap dengan proses berjalannya waktu tidak akan terjadi dampak juga bagi warga,” tegasnya. 

“Saya mengapresiasi sekali dengan CSR yang telah diberikan kepada masyarakat, tapi tidak berimbang degan yang telah dihasilkan. Saya berharap ada peningkatan kaitan dengan CSR yang telah diberikan. Yang paling utama adalah tentang infrastruktur jalan, tolong diperhatikan, karena alat-alat berat yang melewati infrastruktur jalan tidak berimbang. Saya melihat jalan-jalan masih sangat rusak. Agar jika selesai kontrak tidak meninggalkan jalan yang rusak bagi warga,” tukas Manoppo. 

Ia pun menambahkan,  dan member masukan agar jalan masuk tambang daerah pertambangan bisa diperbaiki karena masih sagat rusak. “Diharapkan CSR yang diberikan lebih lagi. Kami berharap dari dinas terkait lebih memperhatikan limbah-limbah yang ada juga. Kita berharap tidak terjadi penguapan limbah, tolong lebih memperhatikan soal limbah,” tandas Manoppo. 
Menanggapi hal tersebut, Rendy selaku General Manager (GM) Teknik Tambang PT JR BM berterima kasih atas masukan dari para Legislator.  

“Ini menjadi satu fokus perusahaan.  Untuk program CSR sudah bisa kami sepakati, kita masih fokus salah satunya di masalah infrastruktur. Dan akan menjadi satu konsen kami. Hal ini juga akan menjadi perhatian bagi kami untuk kami tindaklanjuti. Semoga kunjungan berikut akan melihat yang lebih baik lagi dari PT JRBM,” tandasnya. (Bin)