Iklan

July 1, 2017, 09:19 WIB
Last Updated 2017-07-03T16:20:10Z
Minahasa

Lebaran Katupat, Jaton Meriah

Jurnal, Tondano - Perayaan seminggu setelah lebaran sejak jaman pembuangan pahlawan kiay modjo selalu meriah di kelurahan jawa tondano atau jaton. Perayaan hari ketupat awalnya hanya ada di tondano yang kemudian saat ini telah diikuti oleh umat islam lainnya di Sulawesi utara dan gorontalo. Untuk tahun ini kemeriahannya tidak jauh berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Tak kalah heboh alumni SMP 1 Tondano saat mereka berkunjung ke rumah rekan mereka di jaton diantaranya Taufik Kiay Demak, Syamsuri Hanidin, Sumiati Nurhamidin, Noer dan Ibrahim Kiay Demak. Suasana Jaton pun semakin semarak. "Tiap tahun Jaton selalu ramai dan kami tidak ingin melewatkan moment hari ketupat ini, "ujar Aldi kalengkian bersama rekannya Sthefrie Mailangkay, Glen Wantalangi, Johan Menueke dan Nixon mailangkay. Indah memang Kalau kita hidup dalam kebersamaan dan perbedaan bukanlah penghalang tapi sebagai keunikan yang perlu dijaga dalam semangat kebersamaan. Dari pengamatan tiap tahun pengunjung dan sanak saudara datang mengunjungi kelurahan jaton Tondano.  Senda gurau dan canda tawa terdengar di setiap rumah. Demikian halnya pertemuan kembali rekan rekan alumni SMP 1 Tondano diantaranya Victor, Gina, Jein Regah, Sonya, Pris, Vivi, Jein b, Joice, Meiny, Loura, Silvana, Tuti, Ane, Ani, Greitha Aguw, iang, Linda maukar, Linda Dapas, Mauren, Arne, Marla, Vani, Lusi, dan Osye. Merekapun larut dalam suasana kebersamaan turut bergembira dalam suasana lebaran rekan rekan mereka yang beragama muslim. "Kita semua sama dan pertemanan kami sudah lama masakkan akan terpengaruh oleh isu kecil yang menyesatkan, bagi kami persahabatan akan seterusnya dijaga sampe oma opa, "tambah Sandra Kaunang, Wanda kodoati, Lita Wagey dan Sarah Sendow. Keberadaan Jaton memang unik di kabupaten Minahasa dimana penduduknya telah kawin mawin dengan penduduk asli minahasa, makanya kebanyakan yang berkunjung juga adalah saudara saudara sepupu yang masih dekat tali persaudaraan karena orang tua atau kakek nenek mereka masih merupakan kakak atau adik kandung. Perayaan Hari ketupat seminggu setelah idul fitri memang merupakan pemandangan yang unik di kelurahan Jaton Jawa Tondano khususnya dalam hal kerukunan antar umat beragama. Hal ini mengingatkan kita akan semboyan salah satu tokoh kawanua DR Maya Rumantir yang mengatakan, Cinta menipiskan perbedaan bukan perbedaan menipiskan cinta. Tabea. (Hence Karamoy)