Iklan

January 23, 2018, 08:17 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
Politik

Rapat Bersama Presiden. Angouw Janji Mendorong Penerapan Single Submission dan Alokasi Anggaran

Jurnal,Jakarta - Dalam Rapat Kerja Pemerintah (RKP) tentang percepatan pelaksanaan berusaha di daerah se Indonesia, di Istana Negara, Selasa (23/1), yang dihadiri gubernur dan Ketua DPRD Provinsi se - Indonesia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin langsung rapat tersebut mengajak para Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi se-Indonesia untuk memanfaatkan momentum ekonomi nasional yang saat ini sangat baik dan memiliki kepercayaan internasional yang tinggi, sebagaimana tercermin dengan melonjaknya peringkat ease of doing business (EoDB) Indonesia yang saat ini berada di posisi ke-72.


"Kunci pertumbuhan ekonomi hanya ada dua, yaitu investasi, dan yang kedua ekspor. Hanya itu saja, enggak ada yang lain. Jangan bicara yang lain, hanya itu saja yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita,” kata Jokowi.


Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sulut Andrei Angow yang menghadiri langsung rapat tersebut mengatakan, akan mengambil langkah-langkah strategis yakni,  Mendukung penerapan Single Submission guna percepatan pelayanan perizinan secara terintegrasi, dukungan dalam reformasi produk hukum perizinan berusaha di daerah. 


"Kami juga mendukung penyusunan dan melakukan pengawasan Perda/Perkada terkait perijinan percepatan pelaksanaan perizinan berusaha," ujar Angouw, melalui pres rilis, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Sulut Jackson Ruaw.


Lanjut Angow, selain itu mereka akan mendorong alokasi anggaran yang signifikan bagi pengembangan manajemen kelembagaan, SDM, Sistem, prosedur dan sarana prasarana perizinan berusaha. Selain itu juga melakukan pengawasan, hearing, dialog terkait efektivitas kinerja institusi perizinan dan usaha dan sektor terkait secara berkala. 


"Kami juga mendukung dan terlibat aktif dalam koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan unsur Forkopimda dan pihak terkait lainnya guna percepatan perizinan berusaha di darah," jelas politisi PDIP Sulut itu.(tim)