Iklan

June 16, 2019, 17:49 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:35:06Z
Pemerintahan

Halal Bi Halal Memecahkan Sekat Karena "Torang Samua Ciptaan Tuhan"

Keberagaman di Sulut Terlihat Saat Umat Kristen dan Muslim Menyanyikan Lagu Saat Acara Halal Bi Halal Pemprov Sulut
JurnalManado - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Halal Bihalal bertempat di Auditorium Mapalus Kantor Gubernur, Sabtu (15/6/2019) sore. Acara ini dihadiri Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Harian Lepas (THL) dan masyarakat Muslim.
Menariknya, di tengah-tengah acara hadir membawakan kidung pujian dari Qasidah Majelis Taklim Insan Pembawa Damai Masjid Imam Bonjol dengan Suster Gereja Katolik Santo Joseph.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey Saat Memberi Sambutan 
Ibu-ibu majelis taklim dan suster-suster biarawati tampil bersamaan di atas panggung kompak menyanyikan beberapa lagu rohani Muslim dan Kristiani secara nonstop. Kolaborasi beda agama tersebut sontak membuat para hadirin kagum. Inilah salah satu bukti perbedaan itu indah.
Tokoh Pluralisme pun layak disematkan kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey atas upayanya yang tanpa henti membangun silaturahmi dan kedekatan yang erat dengan umat Muslim di Sulut.

Pada acara halal bihalal yang berlangsung penuh kekeluargaan ini, Olly menuturkan bahwa Bulan Ramadhan 1440 Hijriah yang telah dilewati umat Muslim menjadi momen spesial untuk senantiasa memperbanyak ibadah. Selain hablum minallah, yaitu mempertebal sikap takwa kepada Allah SWT, dan juga hablum minannas yaitu harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
“Halal bihalal ini memperkuat
hablum minallah dan hablum minannas,” ucap Olly.
Saat Mendengarkan Aspirasi Tokoh Agama
Lanjut Olly, upaya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dapat diwujudkan melalui sikap dan perilaku yang menjaga suasana kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera. “Karena torang samua ciptaan Tuhan,” beber Olly.

Orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini juga membeberkan catatan tentang tradisi halal bihalal yang terangkum dalam 7 faedah, yakni sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi sebagai sesama umat manusia, melakukan perbuatan baik di mata Tuhan, melakukan perbuatan yang membawa kesenangan dalam hubungan dengam sesama, saling meminta maaf, membawa keceriaan, tidak mencari kesenangan sendiri serta menjadi sarana untuk memperpanjang kehidupan yang rukun.
Hikmat Mendengarkan Ceramah 

Gubernur Olly menuturkan dengan keramahan dan kerukunan yang terjalin di Sulut membuat pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata. Buktinya, baru-baru ini Kementerian Pariwisata RI menobatkan Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisatanya hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.

Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Sulut, pada 2015 sebanyak 20 ribu, tahun 2016 meningkat menjadi 40.000 atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80.000, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120.000.
Begitu juga pergerakan Wisatawan Nusantara (Wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 persen sampai 10 persen.(adv)